Ikuti Kami

Banteng Kota Bandung Dorong Koperasi Jadi Andalan Ekonomi Kerakyatan

Kegiatan diarahkan untuk memperkenalkan kembali peran koperasi sebagai fondasi ekonomi rakyat.

Banteng Kota Bandung Dorong Koperasi Jadi Andalan Ekonomi Kerakyatan
Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bandung, Ari Setiasakti.

Jakarta, Gesuri.id - DPC PDI Perjuangan Kota Bandung melalui pendidikan politik bertajuk “Berdikari Bidang Ekonomi Melalui Koperasi Untuk Kesejahteraan Rakyat”. 

Kegiatan diarahkan untuk memperkenalkan kembali peran koperasi sebagai fondasi ekonomi rakyat.

Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bandung, Ari Setiasakti, menegaskan, koperasi merupakan wujud nyata dari ajaran Trisakti Bung Karno, khususnya dalam mewujudkan kemandirian ekonomi.

Baca: Ganjar Pranowo Tak Ambil Pusing

“Hari ini adalah pendidikan politik bagi kader dengan tema berdikari dalam bidang ekonomi. Wadahnya apa? Koperasi. Tujuannya jelas: kesejahteraan rakyat,” ujar Ari dalam keterangannya, Sabtu (22/11). 

Ari menyebut, koperasi harus menjadi solusi dari tekanan ekonomi global yang sering membuat masyarakat kecil terjebak dalam mekanisme kapitalis. Koperasi tidak boleh keluar dari semangat kebersamaan dan gotong-royong atau menjadi lembaga yang menyerupai praktik rentenir.

Ia kemudian menggambarkan bagaimana koperasi yang dirinya pimpin telah memberikan bantuan nyata bagi para anggotanya, mulai dari kebutuhan biaya sekolah hingga permodalan bagi pelaku UMKM seperti pedagang lotek dan pengusaha tahu-tempe.

“Manfaatnya terasa sekali. Koperasi hadir untuk anggotanya, bukan untuk pengusaha besar,” tegasnya.

Di sisi lain, Wakil Ketua Bidang Industri, Tenaga Kerja, Jaminan Sosial, Koperasi dan UMKM DPC PDI Perjuangan Kota Bandung, Dadang Hamdani, menekankan perlunya meningkatkan pemahaman kader mengenai pentingnya koperasi dalam menopang perekonomian anggota.

“Kader partai bukan hanya diurus politik, tapi juga bagaimana perekonomiannya bisa berjalan. Koperasi harus jadi garda terdepan, bukan sekadar alternatif,” jelas Dadang.

Dadang menyoroti minimnya pemahaman publik terkait keunggulan koperasi jika dibandingkan lembaga perbankan. Ia menilai bahwa koperasi akan mampu bersaing apabila dibekali manajemen yang akuntabel, dukungan regulasi, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

“Koperasi harus bersih dalam manajemen. Kalau asal-asalan, tentu tidak bisa dipercaya,” tambahnya.

Baca: Ganjar Ajak Kader Banteng NTB Selalu Introspeksi Diri 

Ia berharap ada dukungan kebijakan dari instansi terkait untuk memperluas akses pembiayaan bagi masyarakat melalui koperasi, sehingga warga tidak perlu mengandalkan bank komersial atau pinjaman online.

Dengan karakteristik 30 kecamatan yang beragam di Kota Bandung, ia melihat koperasi sebagai ruang ekonomi yang dapat memfasilitasi berbagai kebutuhan masyarakat.

“Koperasi bukan sekadar badan usaha, tapi jalan menuju sila kelima: keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkas Dadang.

Quote