Jakarta, Gesuri.id - DPC PDI Perjuangan Kota Tangerang Selatan memperingati Hari Tani Nasional dengan menggelar kegiatan refleksi dan aksi mendorong tumbuhnya kelompok-kelompok tani baru.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tangsel, Wanto Sugito menegaskan pentingnya kedaulatan pangan sebagai amanat konstitusi sekaligus bagian dari perjuangan ideologis partai.
Baca: Ganjar Pranowo Ungkap Masyarakat Takut dengan Pajak
Dirinya menekankan bahwa semangat bertani harus tetap hidup meski di tengah modernisasi perkotaan.
"Di Tangsel lahan pertanian memang terbatas, tetapi bukan berarti kita kehilangan tradisi bertani. Justru di lahan-lahan sempit, pekarangan rumah, dan ruang terbuka kecil kita bisa mengembangkan urban farming dan hidroponik. Inilah bentuk gotong royong menjaga ketahanan pangan,” ujar Wanto melalui keterangan tertulis, Rabu (24/9).
Urban farming atau pertanian kota adalah praktik menanam, memelihara, dan memproduksi bahan pangan di lingkungan perkotaan.
Ini mencakup berbagai bentuk pertanian skala kecil yang dilakukan di lahan terbatas seperti halaman rumah, atap gedung, balkon, dinding vertikal, bahkan lahan kosong di tengah kota.
Baca: Ganjar Tekankan Kepemimpinan Strategis
Gerakan ini tidak hanya menghasilkan pangan sehat bagi keluarga, tetapi juga menjadi wadah konsolidasi sosial, pendidikan lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi warga.
"Kami terus mengawal kebijakan pemerintah daerah maupun pusat agar memberikan perlindungan dan dukungan nyata bagi petani, termasuk mereka yang berprakarsa di perkotaan," katanya.
Dengan tema besar “Bumi Lestari, Petani Berdikari”, peringatan ini diharapkan menjadi tonggak kesadaran bersama bahwa kedaulatan pangan tidak hanya ditentukan oleh luasnya sawah, melainkan oleh semangat gotong royong rakyat yang menjaga bumi dan mengolahnya secara berkelanjutan.