Depok, Gesuri.id - Ketua DPC Banteng Muda Indonesia (BMI) Kota Depok Rhuqby Adeana menyatakan upaya sebagian pihak yang menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) sejatinya memiliki agenda tersembunyi lainnya.
Baca: Bendera Dibakar Injak Harga Diri, Banteng Tangsel ke Polres
Para pihak yang disebut Rhuqby sebagai kelompok reaksioner itu langsung memfitnah, menyebar kebencian, dan menciptakan keresahan di masyarakat dengan membakar bendera PDI Perjuangan pada Rabu (24/6) lalu.
Kelompok reaksioner itu juga membangun opini stigma "Neo PKI" terhadap PDI Perjuangan.
"Karena target mereka memang bukan murni penolakan RUU HIP, akan tetapi gerakan mereka memang sudah di design mempunyai agenda besar dari mulai Pilkada 2012, Pemilu 2014, Pilkada 2017, Pemilu 2019 sampai hari ini coba menciptakan kekacauan, melakukan gerakan-gerakan makar untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah," ujar Rhuqby.
Rhuqby mengatakan, apa yang terjadi saat ini adalah pengulangan sejarah persis seperti pola konspirasi PKI, CIA dan Soeharto sebagai tokohnya yang sukses mengkudeta Bung Karno tahun 1965.
Baca: Bendera Dibakar, Banteng Nunukan Aksi Damai ke Malpores
BMI Depok pun menghimbau agar masyarakat dan seluruh Rakyat Indonesia mewaspadai gerakan makar berkedok agama ini, dan berhati-hati terhadap provokasi mereka yang mencoba membenturkan parpol dengan masyarakat, agama dengan agama, serta antar suku dan agama.
"Dengan dalil membela ulama membela agama Islam, sejatinya semua itu bohong. Tujuan mereka sebenarnya adalah untuk mengambil alih kekuasaan melalui jalur inskonstitusional, ekstra parlementer, politik jalanan. Dan Habib Rizieq hari ini dijadikan sebagai tokoh simbol perlawanan mereka," ungkap Rhuqby.