Ikuti Kami

Kunjungi UMKM Semprong, Hasto Ajak Peduli Kuliner Lokal

Hasto mengajak kader partai dan masyarakat sekitar untuk peduli dan belanja di UMKM-UMKM lokal. 

Kunjungi UMKM Semprong, Hasto Ajak Peduli Kuliner Lokal
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Foto: Gesuri.id/ Elva Nurrul Prastiwi.

Purwakarta, Gesuri.id – Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengunjungi UMKM Pengrajin Simping Home Industri di Jalan Ahmad Yani, Cipaisan, Purwakarta, Sabtu (23/11). 

Dalam kunjungannya itu, Hasto mengajak kader partai dan masyarakat sekitar untuk peduli dan belanja di UMKM-UMKM lokal. 

Hal itu dilakukan Hasto usai meresmikan Kantor DPC PDI Perjuangan Purwakarta. Setelah menghadiri acara peresmian itu, Hasto mengajak semua kader dan undangan dari lintas partai politik untuk mengunjungi salah satu UMKM yang lokasinya sekitar 500 meter dari DPC PDI Perjuangan Purwakarta.

Baca: Restu Hapsari: Ibu Kota Baru Harus Kedepankan Kearifan Lokal

Hasto bersama rombongan di antaranya Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono, Ketua DPC PDI Perjuangan Purwakarta Sutisna berjalan kaki dari Kantor DPC menuju UMKM tersebut. 

PDI Perjuangan sangat menghargai UMKM karena mengangkat cita rasa makanan nusantara bersama dengan rempah-rempah Indonesia. Politikus asal Yogyakarta ini juga meyakini UMKM merupakan dasar usaha rakyat dalam menopang ekonomi negara. 

"Kita harus peduli dengan UKMN ini. Kita harus mengangkat UMKM-UMKM kita agar mampu bersaing dengan produk-produk dari luar. Simping ini contohnya, gurih dan enak sekali," kata Hasto saat memakan simping sembari berbincang dengan rombongan. 

Hasto kemudian mengajak Dedi Mulyadi bersama rombongan memakan simping itu. Dia juga meminta pemilik Pengrajin Simping Home Industri untuk mengeluarkan hasil produknya. Tak berapa lama, pemilik UMKM itu menawari semprong. 

"Nah, ini juga semprong nikmat sekali. Ayo teman-teman pers, coba makanan khas nusantara ini," kata Hasto kepada awak media. 

Hasto mengapresiasi usaha rakyat yang menggandeng para ibu-ibu dan tetangga. Menurut Hasto, ini merupakan budaya gotong royong yang menjadi dasar negara berdikari. 

Baca: PDI Perjuangan Tegaskan Pentingnya Kearifan Lokal

Di UMKM itu semua orang tampak lahap memakan aneka makanan yang disediakan di sana. Begitu juga Dedi Mulyadi. Beberapa kali mantan Bupati Purwakarta mengambil semprong yang baru saja masak. 

Pada kesempatan itu, Ono juga mencoba memasak semprong. Dengan alat tradisional, Ono yang merupakan anggota Komisi IV DPR RI itu membolak-balik semprong itu.

Pemilik UMKM Pengrajin Simping Home Industri itu bernama Ooy Hoyati. Anak Ooy, Nurmeita Sari Apandi mengatakan, setiap hari pihaknya bisa memproduksi seribu sampai 1.500 bungkus semprong. Setiap bungkus semprong dijual seharga Rp 9 ribu. 

Menurut Nurmeita, penjualan semprong akhir-akhir ini terus menurun. Dulu UMKM ini bisa mengirim semprong sampai wilayah Bekasi, Tangerang dan Jakarta. Namun, saat ini hanya menyuplai di sekitar Purwakarta. 

"Tren menurun. Kami menjual selain di tempat ini, menjual ke rumah-rumah makan di sekitar Purwakarta," ungkapnya. 

Usai mengunjungi UMKM Pengrajin Simping Home Industri, Hasto kemudian mengajak rombongan santap siang di Rumah Makan Sate Maranggi Haji Yetty. Hasto mengatakan kuliner Indonesia mengandung cita rasa surga.

Lokasinya terletak di Cibungur, Purwakarta. Berbagai menu dihidangkan dengan yang utamanya tentu sate maranggi dengan sambal tomat yang khas. Ada juga ayam bakar, gurame bakar, gorengan tahu dan tempe, dan minuman segar.

"Ini membuktikan kekayaan kebudayaan kita begitu luar biasa dalam wujud kuliner ini. Kuliner kita bahkan jauh lebih kaya dengan makanan asing," ujar Hasto.

Baca: Koster Ajak Generasi Muda Bernafaskan Kearifan Lokal

Omset harian Restoran Sate Maranggi H. Yetty itu adalah sebesar Rp500 juta. Baginya, pengembangan UMKM bidang kuliner patut didorong untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan.

"Jangan ragu melakukannya. Kami mendorong agar masyarakat berkumpul dalam wujud koperasi untuk memberdayakan diri berusaha kuliner," tandas Hasto.

Quote