Ikuti Kami

Megawati: Gerakan Non Blok Masih Relevan Ciptakan Perdamaian

Saat ini dunia masih mengalami berbagai macam penderitaan.

Megawati: Gerakan Non Blok Masih Relevan Ciptakan Perdamaian
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat menjawab pertanyaan dari salah satu peserta acara Forum Perdamaian Dunia (World Peace Forum) ke-8 yang diselenggarakan Tsinghua University di Beijing, Senin (8/7). (Foto: Istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri menyebut Gerakan Negara Non Blok (GNB) masih penting dan relavan untuk mempromosikan perdamaian dunia. Pasalnya, menurut Megawati, masih banyak negara yang belum merdeka baik secara politik maupun ekonomi.

"Gerakan Non Blok masih relevan dan penting," ungkap Megawati saat menjawab pertanyaan dari salah satu peserta acara Forum Perdamaian Dunia (World Peace Forum) ke-8 yang diselenggarakan Tsinghua University di Beijing, Senin (8/7).

Baca: Megawati Terkesan Akan Pengenalan Wapres RRT Soal Bung Karno

Menurut Megawati, saat ini dunia masih mengalami berbagai macam penderitaan. Dulu hal serupa terjadi karena adanya gerakan Blok Barat dan Blok Timur.

Sebagai negara inisiator GNB, kata Megawati, Indonesia sangat paham makna gerakan tersebut,  dan hal itu juga dirasa masih sangat relevan dengan kondisi dunia saat ini.

"Sekarang, di abad 21, kondisinya berbeda dengan abad 20. Dulu banyak negara belum merdeka. Sekarang banyak yang sudah merdeka, tapi secara politik dan ekonomi mereka belum merdeka. Maka mari kita mencoba hidupkan lagi Gerakan Negara Nonblok itu," ungkap Megawati.

Menyikapi hal itu, Ketua Umum PDI Perjuangan yang juga pernah menjabat sebagai presiden RI ini mengaku kerap berdiskusi dengan Presiden Jokowi soal kondisi dunia saat ini. Megawati menyampaikan kepada Jokowi soal pentingnya sebuah konferensi tingkat dunia untuk membahas kondisi serta solusi atasnya.

"Saya berharap konferensi dunia yang bisa memberi masukan orisinil tentang apa yang sedang terjadi dan apa yang akan terjadi ke depan. Dan dalam konteks itu, GNB bisa mengambil peran," imbuhnya.

Sebelumnya, dalam pidatonya sebagai key note speaker di WPF ke 8, Megawati banyak menyinggung prihal kondisi dunia, khususnya dalam konteks perdamaian dunia.

Baca: Hadiri WPF ke-8, Megawati Kobarkan Semangat Perdamaian

Megawati lantas mencontohkan beberapa kasus kesengsaraan akibar perang seperti Perang Dunia I dan II, juga masalah di Korea Selatan dan Utara, juga negara-negara di Timur Tengah yang hingga kini belum kunjung usai.

"Kita pun dikejutkan dengan tragedi kemanusiaan yang muncul di beberapa negara dengan menggunakan isu agama," kata Mega dalam forum.

Padahal, menurut Megawati, ada banyak usaha aktif seperti pembentukan lembaga-lembaga dunia untuk perdamaian, termasuk Perserikatan Bangsa Bangsa yang terus bekerja. 

"Indonesia pun dengan aktif melakukan hal tersebut secara kongkret, seperti halnya Konferensi Asia Afrika tahun 1955, membangun Gerakan Non Blok, serta sejak tahun 1957 hingga saat ini telah mengirimkan 23 pasukan pemelihara perdamaian yang disebut dengan Kontingen Garuda atau KONGA."

Quote