Ikuti Kami

Megawati Harap Perdamaian Dua Korea Makin Kuat

Perdamaian antara dua Korea adalah kebutuhan untuk menegakkan perdamaian dunia.

Megawati Harap Perdamaian Dua Korea Makin Kuat
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Seoul, Gesuri.id - Tak hanya mengunjungi taman kota atau taman nasional saja, kedatangan Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri ke Korea Selatan sejak beberapa hari lalu memiliki misi penting, yaitu perdamaian dunia.

Megawati direncanakan akan menjadi salah satu pembicara atau keynote speaker dalam forum DMZ International Forum on the Peace Economy pada hari Kamis (29/8) besok. Melalui forum tersebut, Megawati berharap besar agar perdamaian dua Korea semakin kuat, dalam artian bukan sekadar secara politik, namun juga dari sisi budaya dan ekonomi.

Baca: Keren, Megawati Masuk Nominasi Wanita Terpopuler di Dunia

Selain itu, kata Megawati, alasan utamanya adalah karena dia merasa bahwa perdamaian antara dua Korea adalah kebutuhan untuk menegakkan perdamaian dunia. Apalagi saat ini tidak hanya Korea Selatan dan Utara saja yang menjadi sorotan, tapi juga isu soal Brexit (British Exit) di Eropa.

"Jadi memang saya kira inilah dinamikanya yang disebut sebagai globalisasi," ujar Megawati di Seoul, Rabu (28/8) malam.

Menariknya, Megawati mengaku bahwa dirinya tak hanya diundang oleh pihak Korea Selatan untuk berbicara soal perdamaian, tapi dia juga diundang pihak Korea Utara. Hanya saja dia masih mencari waktu yang tepat.

"Sebetulnya saya juga ada undangan ke Korut, tapi saya sedang menunggu, mencari waktu yang baik," ungkap Megawati.

Menyangkut isu Korea sendiri, Megawati kembali teringat permintaan Presiden Korea Selatan dahulu Kim Dae Jung, penerima nobel perdamaian yang selalu mendorong proses penyatuan Korea. Saat itu, Megawati didapuk untuk menjadi semacam "special envoy" untuk komunikasi antara Presiden Kim dengan counterpart-nya di Korut saat itu, Kim Jong Il yang kini digantikan putranya, Kim Jong Un.

Sehingga, secara tidak langsung Ketua Umum PDI Perjuangan itu sedang mengikuti keinginan-keinginan dari kedua belah pihak. Dan untuk mewujudkan perdamaian dua negara saudara itu, Megawati menawarkan Pancasila sebagai jawabannya.

"Jadi saya paling tidak sedang mengikuti keinginan-keinginan dari kedua belah pihak. Dan saya menawarkan Pancasila untuk bisa dipergunakan sebagai landasan mempercepat proses yang sudah terjadi," papar Megawati.

Bagi Megawati, situasi saat ini menjadi lebih mendukung setelah Presiden AS, Donald Trump sudah dua kali bertemu dengan Korut dan Korsel.

Megawati mengingatkan, saat ini memang diperlukan bukan hanya sekadar pertemuan politik di antara kedua Korea, tapi bisa melalui bidang lainnya.

"Kita bisa mempertemukannya melalui kebudayaan, lalu dari sisi ekonomi, dan sebagainya," pungkas Megawati.

Sebagaimana diketahui, Megawati di Seoul dalam rangka mengikuti DMZ International Forum on the Peace Economy yang digelar 28-29 Agustus.

Baca: Bicara Perdamaian Dunia, Megawati: Jerman saja Bisa Bersatu

Megawati di Korsel didampingi antara lain menantu Nancy Prananda, cucunya Diah Lupita Jasmina Srita dan Ketua DPP PDI Perjuangan Rokhmin Dahuri.

Di forum itu, Megawati akan menjadi salah satu pembicara utama bersama mantan Kanselir Jerman Gerhard Schroder, mantan PM Jepang Yukio Hatoyama, Presiden pertama Mongolia Punsalmaagiin Ochirbat, serta beberapa tokoh penting lainnya dari Rusia, AS, dan Norwegia.

Setelah sambutan Perdana Menteri Korsel Lee Nak-yon, Megawati akan menjadi pembicara pertama yang menyampaikan pandangannya di forum itu, Kamis (29/8) pagi waktu setempat.

Quote