Jakarta, Gesuri.id - Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kota Semarang tengah melakukan kajian mendalam terkait potensi parkir di berbagai titik keramaian.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti menjelaskan bahwa lokasi keramaian, terutama saat akhir pekan atau libur panjang, selalu memunculkan parkir liar atau parkir dadakan.
Baca: Ganjar Nilai Ada Upaya Presiden Prabowo Rangkul PDI Perjuangan
“Istilahnya ada gula ada semut, ada keramaian pasti ada titik parkir liar,” ujar Wali Kota, Rabu (8/10).
Beberapa titik yang sering menjadi parkir liar, di antaranya Jalan Inspeksi di sekitar DP Mall, area depan dan samping Java Mall, serta pusat perbelanjaan dan mal lainnya.
Agustina menambahkan bahwa banyak ruas jalan di kota Semarang yang belum memiliki aturan penetapan terkait penggunaannya. Untuk menertibkan situasi ini, kajian BRIDA mengenai potensi wilayah parkir ilegal telah selesai.
Baca: Ganjar Tegaskan Pemuda Harus Benar-benar Siap
“BRIDA sudah ada kajian, yang belum jadi titik resmi alias liar nanti dimasukkan ke Perwal (Peraturan Wali Kota) agar jadi titik yang sah,” jelas Wali Kota.
Pemkot Semarang akan mempertimbangkan dampak lingkungan dalam proses penetapan zona parkir ini, terutama karena banyak pelaku usaha di area tersebut, termasuk hotel, yang juga membayar pajak.
Wali Kota Agustina menekankan bahwa kunci untuk menyelesaikan masalah ini adalah komunikasi yang baik antara Pemkot, pelaku usaha, dan masyarakat
