Belu, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) mengungkapkan, Kelompok Tani Sogolis,di Desa Naikasa, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) sukses memproduksi pupuk organik Bokashi secara mandiri.
Baca: Selidiki Harta Kekayaan Keluarga SBY! Rakyat Harus Tahu
Kelompok Tani Sogolis merupakan salah satu dari 13 kelompok penerima bantuan program Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) Tahun 2020, hasil kerjasama Ansy dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan).
Total bantuan UPPO untuk 13 Kelompok di Kabupaten Belu saat itu sebesar Rp. 2,6 miliar.
"Pembuatan pupuk Bokashi oleh Kelompok Tani Sogolis menggunakan kotoran sapi 600 kg, hijau daun 300 kg, dedak 50 kg, tanah 25 kg, dan batang pisang 25 kg," ujar Ansy, baru-baru ini.
Ansy mengungkapkan, ketika mengirim foto-foto kepada dirinya, anggota kelompok menceritakan bahwa hasil produksi pupuk Bokashi yang mereka kembangkan memiliki kualitas sangat baik. Serta langsung dikemas untuk dipasarkan.
"Hingga saat ini, kelompok sudah memproduksi pupuk Bokashi sebanyak 15 ton. Kerja hebat mereka ini patut diapresiasi," ujar Politisi PDI Perjuangan itu.
Ansy menyatakan, produksi pupuk organik sangat penting untuk mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia yang mahal dan makin sulit didapatkan.
Baca: Puan Kutuk Praktik Mafia Obat, Terlebih Obat Terapi COVID-19
Selain itu, sambung Ansy, penggunaan pupuk organik dapat berperan memperbaiki sifat kimia, fisika dan biologi tanah. Pupuk organik juga bermanfaat sebagai sumber nutrisi guna mempercepat pertumbuhan dan kualitas hasil tanaman yang ramah lingkungan.
"Saya berharap, produksi pupuk organik Kelompok Tani Sogolis terus berlanjut, hingga mampu memberikan nilai tambah dalam meningkatkan pendapatan kelompok anggota kelompok," ujar Anggota DPR-RI dari Dapil NTT II itu.
