Ikuti Kami

DPR Segera Panggil Sriwijaya Air atas Dugaan Wanprestasi

Darmadi berjanji secepatnya meminta penjelasan kepada pihak-pihak terkait.

DPR Segera Panggil Sriwijaya Air atas Dugaan Wanprestasi
Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan Periode 2019-2024, Darmadi Durianto.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan Periode 2019-2024, Darmadi Durianto, memastikan DPR RI yang baru saja dilantik akan segera memanggil pihak Sriwijaya Air atas dugaan wanprestasi. 

Ia berjanji akan secepatnya meminta penjelasan kepada pihak-pihak terkait agar memberikan penjelasan secara utuh. 

Baca: Stop Ijin Sriwijaya ! Jika Ada Masalah Maintenance

"Saya akan mengusulkan agar pihak terkait dipanggil ke DPR untuk menjelaskan masalah tersebut dan Sriwijaya menyelesaikan utang ke negara," ujarnya, Senin (30/9).

Seperti diketahui, akhir Oktober 2018, pemilik Sriwijaya Air Grup, Chandra Lie dan Hendry Lie bersama direksi Sriwijaya Air datang menghadap Menteri BUMN. Mereka menyatakan kesulitan atas utang dengan BUMN yang antara lain kepada Pertamina Rp 942 miliar, GMF (Repair dan Maintenance) Rp 810 miliar, BNI Rp 585 miliar (pokok), sparepart USD 15 juta, Angkasa Pura II Rp 80 miliar dan Angkasa Pura I Rp 50 miliar.

Pada 9 November 2018, pemegang saham Sriwijaya Air menyerahkan semua operasi perusahaan kepada Garuda Indonesia Grup. Melalui anak usaha Garuda -- PT Citilink Indonesia – dilakukan penandatanganan KSM (Kerja Sama Manajemen) dengan Sriwijaya Air Grup dan PT NAM Air. Dalam KSM disebutkan, posisi komisaris hingga direksi harus ada kesepakatan bersama dengan Garuda Indonesia Grup yang diwakili PT Citilink.

PT Garuda Indonesia kemudian menempatkan orang-orangnya di Sriwijaya Air untuk membantu maskapai tersebut mengatasi masalah keuangan dan pembayaran utang kepada sejumlah BUMN. Terhitung sejak 9 November 2018, KSM tersebut berlaku selama lima tahun.

Baca: Legislator Dukung Garuda Grup Gugat Sriwijaya Air 

Dua Direktur Sriwijaya Air Mundur

Di bawah pengelolaan Garuda, kinerja maskapai tersebut membaik. Bahkan Joseph Tandean yang ditunjuk Garuda sebagai Direktur Niaga Sriwijaya Air menargetkan tahun ini maspakai tersebut mencatatkan keuntungan setelah di tahun 2018 menderita kerugian hingga Rp 1,2 triliun.

Namun, Senin (9/9), pemegang saham Sriwijaya Air, tanpa persetujuan Garuda Grup sesuai KSM, memberhentikan tiga orang direksi. Ketiga orang tersebut merupakan karyawan Garuda yang ditempatkan di Sriwijaya Air. Mereka adalah Direktur Utama Joseph Andriaan Saul, Direktur Human Capital & Layanan Harkandri M Dahler dan Direktur Komersial Joseph Dajoe K Tendean.

Quote