Kudus, Gesuri.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan kepada mahasiswa untuk menghindari debat yang tidak bermutu karena kini sudah saatnya untuk berfikir lebih maju dalam menghadapi tantangan global.
"Jika larut dalam perdebatan tidak penting karena bisa menguras energi dan menghambat kreativitas mahasiswa," ujarnya saat kuliah umum dengan tema "Merajut Kebhinekaan Jawa Tengah" di Universitas Muria Kudus (UMK) di Kudus, Jumat (17/12).
Baca: Ganjar Ajak Mahasiswa Kreatif Hadapi Revolusi Industri 4.0
Ia mencontohkan debat perkara cebong, kampret, atau berdebat persoalan dianiayai atau operasi plastik tentunya bisa menguras energi.
Dalam persoalan politik, kata dia, perbedaan pasti ada, seperti perbedaan politik dirinya dengan gubernur lain yang sama-sama kader partai.
Perbedaan tersebut, katanya, merupakan hal biasa dan tidak perlu dipertentangkan terlalu berlebihan.
"Jika terus dilakukan perdebatan, maka negara ini akan ketinggalan dari negara lain," ujarnya.
Untuk menjaga kebhinekaan, katanya, merupakan tugas semua orang, termasuk para mahasiswa.
Ketika kebhinekaan makin tergerus, maka negara diambang kehancuran, seperti yang terjadi di Syria.
Ia mengakui mendapatkan cerita soal pengalaman Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin yang pernah belajar di Syria yang awalnya kondisi masyarakatnya cukup tenteram dan damai, kini porak poranda karena kebhinekaannya hilang.
"Adanya fitnah antarsaudara membuat negara hancur, tentunya didukung intervensi dari luar," katanya menerangkan.
Untuk itu, kata Ganjar, kebhinekaan harus dijaga karena merupakan modal penting bangsa Indonesia agar tidak bernasib seperti Syria.
Ganjar berpesan agar mahasiswa melihat keluar untuk menambah wawasan sehingga mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan nantinya bermanfaat bagi dirinya sendiri dan Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, gubernur juga melakukan dialog dengan empat mahasiswa UMK.
Mereka diberikan pertanyaan sesuai dengan jurusan masing-masing, ada pertanyaan terkait bahaya hoaks, korupsi hingga terkait pendidikan.
Sebelum menutup kuliah umum, Ganjar memberikan kuis dan mahasiswa diberi waktu selama 24 jam untuk membuat vlog dengan tema kebhinekaan yang nantinya diuplod dan ditautkan di Instagram milik gubernur, yakni IG ganjar_pranowo.
"Nanti akan saya pilih, video terbaik dapat hadiah laptop," ujarnya.
Sebelum kuliah umum, Ganjar melakukan penanaman pohon di kompleks UMK, yakni jeruk pamelo, parijoto dan duku sumber.
Rektor UMK Suparnyo mengatakan kuliah umum dilakukan karena mengingat pentingnya memahami kebhinekaan bagi masyarakat, terutama mahasiswa.
Baca: Berprinsip Tak Gunakan HP, Ganjar Beri Mahasiswa Ini Laptop
"Dengan kuliah umum ini, mahasiswa diharapkan mendapatkan wawasan dari gubernur yang merupakan kepala daerah," ujarnya.
Jumlah mahasiswa yang mencapai 10.000 orang yang berasal dari berbagai daerah, tentunya kuliah umum tersebut sangat bermanfaat bagi mahasiswa.
