Ikuti Kami

Generasi Muda Harus Implementasikan Nilai-Nilai Pancasila di Kehidupan Sehari-Hari

Putra: Jangan sampai generasi muda tidak paham tentang negerinya, apalagi para tokohnya.

Generasi Muda Harus Implementasikan Nilai-Nilai Pancasila di Kehidupan Sehari-Hari
Anggota DPR Komisi X Putra Nababan dalam kegiatan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Rumah Aspirasi Putra Nababan, Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (27/1). (foto: Elva Nurrul Prastiwi)

Jakarta, Gesuri.id - Generasi Muda harus mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila pada sendi kehidupan sehari-hari. Pasalnya, Pancasila merupakan warisan leluhur nenek moyang yang menjadi falsafah hidup bangsa. 

Anggota DPR Komisi X Putra Nababan mengatakan, kegiatan sosialisasi Pancasila menjadi penting agar generasi muda bisa memahami dan mengerti mengenai dasar dan pilar-pilar bangsa. 

“Jangan sampai generasi muda tidak paham tentang negerinya, apalagi para tokohnya. Untuk itu, generasi muda saat ini harus bisa meneladani para tokoh dan para founding father negara  ini," kata Putra dalam kegiatan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Rumah Aspirasi Putra Nababan, Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (27/1).

Menurut Putra, Bung Karno merupakan pencetus awal lima dasar negara yang kemudian diwujudkan dalam Pancasila. Bung Karno sebagai Presiden RI pertama tersebut telah berhasil mengintisarikan nilai-nilai dasar kehidupan hasil warisan nenek moyang kita terdahulu. 

"Pancasila menjadi 'common platform' dalam mengelola kemajemukan Indonesia. Dimana Indonesia yang terdiri dari beragam etnis, suku, agama, bahasa dan budaya secara politik-ideologi membutuhkan payung pemersatu," ujarnya.

Putra juga mengatakan, dalam sidang Dokuritzu Zyunbi Tyoosakai atau Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Bung Karno menyampaikan pidatonya tanggal 1 Juni 1945 yang kemudian dikenal sebagai pidato “Lahirnya Pancasila”. Di pidato tersebut, Bung Karno menjabarkan gagasan orisinilnya tentang Pancasila sebagai dasar negara. 

"Soekarno atau sering disebut Bung Karno, sebagai pemimpin nasionalis Indonesia, berperan penting dalam merumuskan dan memperjuangkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia," ujarnya

Selain itu, tambah Putra, sejarah juga mencatat konsep Pancasila yang disampaikan Bung Karno pada 1 Juni 1945 disempurnakan oleh Panitia Kecil atau Panitia Sembilan yang dibentuk BPUPKI dan disepakati pada tanggal 22 Juni 1945 atau dikenal sebagai Piagam Jakarta. 

Panitia Sembilan beranggotakan 9 orang terdiri dari: Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Mr. A.A. Maramis, Abikusno Tjokrosujoso, Abdul Kahar Mudzakkir, Haji Agus Salim, Mr. Achmad Subardjo, K.H.A. Wahid Hasjim, dan Mr. Muhammad Yamin. Panitia Sembilan diketuai oleh Soekarno.

Menurut Putra, Pancasila menjadi rumusan final yang disepakati sebagai dasar negara sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 disahkan dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 18 Agustus 1945. Pancasila adalah konsensus tertinggi dan perjanjian luhur para Bapak Bangsa (founding fathers) tentang dasar falsafah negara Republik Indonesia. 

"Pancasila secara resmi diadopsi sebagai dasar negara Indonesia dalam Pembukaan UUD 1945, yang merupakan konstitusi Indonesia," tandas mantan pemred TV berita nasional itu.

Putra menambahkan Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang merupakan filsafat politik yang menjadi panduan dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kesimpulannya, Pancasila adalah sebuah ijtihad politik dan hasil rembuk pemikiran para pemimpin Indonesia di saat yang paling menentukan.

"Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki peran penting dalam menyatukan masyarakat Indonesia yang beragam suku, agama, dan budaya. Ini menjadi landasan dalam pembangunan negara, menjaga stabilitas sosial, dan memajukan kesejahteraan masyarakat Indonesia," ungkap Putra mengingatkan kembali.

Quote