Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Ir. Budi Sulistyono atau Kanang, memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan ekonomi kerakyatan melalui kegiatan Peken Kreatif Seloondo di Desa Ngrayudan, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi.
Kunjungan tersebut dilakukan Minggu (19/10/2025) di sela agenda kedewanan untuk memenuhi undangan penyelenggara sekaligus memberikan apresiasi atas kreativitas masyarakat dalam menggerakkan perekonomian lokal berbasis potensi desa.
“Peken Kreatif ini sebuah inovasi dari masyarakat Desa Ngrayudan, khususnya di kawasan Seloondo, yang memiliki berbagai kekhasan di bidang kuliner dan wisata,” ujar Kanang.
Mantan Bupati Ngawi dua periode itu menilai bahwa Peken Kreatif Seloondo merupakan langkah nyata masyarakat desa dalam mengembangkan potensi kuliner, wisata, dan budaya lokal. Pasar yang mengusung tema jadul ini menghadirkan suasana jual beli seperti tempo dulu.
Tidak hanya para pedagang yang mengenakan kostum tradisional, tetapi juga lapak serta jajanan yang disajikan berciri khas ndeso.
Sedikitnya terdapat 35 lapak yang menjajakan beragam kuliner tradisional. Lokasinya berada di tengah hutan pinus yang asri, menciptakan daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Pasar ini digelar setiap satu lapan atau 35 hari sekali, tepatnya setiap Ahad Wage dalam kalender Jawa.
Lebih lanjut, Kanang menjelaskan bahwa kawasan Seloondo memiliki potensi besar untuk dikembangkan, terutama pada sektor pertanian dan wisata alam. Salah satu produk unggulannya adalah kopi khas Seloondo berjenis excelsa, yang memiliki cita rasa unik menyerupai buah nangka.
“Kawasan Seloondo memiliki potensi besar, salah satunya kopi khas Seloondo berjenis excelsa yang memiliki cita rasa unik menyerupai buah nangka. Tanaman kopi tersebut tumbuh di sekitar kawasan hutan dan diolah langsung oleh petani lokal,” jelasnya.
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur itu menambahkan bahwa potensi seperti kopi excelsa perlu mendapatkan dukungan kelembagaan agar bisa berkembang lebih jauh dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
“Keberadaan UMKM lokal seperti kopi excelsa khas Seloondo harus bisa terwadahi oleh Koperasi Desa Merah Putih,” tegas Kanang.
Ia juga mendorong agar pasar tradisional semacam ini terus dikembangkan karena mampu menggerakkan roda ekonomi masyarakat sekaligus mendukung sektor pariwisata daerah.
“Pasar jadul seperti Peken Kreatif Seloondo ini harus dikembangkan, selain sebagai kegiatan ekonomi kerakyatan, juga untuk mendukung aktivitas pariwisata,” ungkapnya.
Melalui kegiatan seperti Peken Kreatif Seloondo, Kanang berharap semangat gotong royong dan kreativitas masyarakat desa terus tumbuh. Dukungan pemerintah dan berbagai pihak diperlukan agar kegiatan ekonomi berbasis budaya lokal dapat menjadi penggerak utama kemajuan desa sekaligus memperkuat identitas daerah Kabupaten Ngawi.