Ikuti Kami

Kesuma Kelakan: Hakikat Ekonomi Kerakyatan Harus Jadi Arus Utama Pembangunan Nasional

Kehadiran mantan Wakil Gubernur Bali itu disambut antusias ratusan warga, tokoh adat, kepala desa, dan generasi muda yang hadir.

Kesuma Kelakan: Hakikat Ekonomi Kerakyatan Harus Jadi Arus Utama Pembangunan Nasional
Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, I G.N. Kesuma Kelakan, ST., M.Si., atau yang akrab disapa Alit Kelakan, menjadi pembicara utama dalam kegiatan Aspirasi Masyarakat (Asmas) di Balai Banjar Desa Tegaljadi, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Sabtu (27/09/2025). 

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, I G.N. Kesuma Kelakan, ST., M.Si., atau yang akrab disapa Alit Kelakan, menjadi pembicara utama dalam kegiatan Aspirasi Masyarakat (Asmas) di Balai Banjar Desa Tegaljadi, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Sabtu (27/09/2025). 

Kehadiran mantan Wakil Gubernur Bali itu disambut antusias ratusan warga, tokoh adat, kepala desa, dan generasi muda yang hadir.

“Ekonomi kerakyatan adalah menempatkan rakyat sebagai pelaku utama pembangunan. Aspirasi rakyat harus menjadi pijakan agar kebijakan benar-benar berpihak pada rakyat kecil,” ujar Kesuma Kelakan dalam paparannya yang disambut tepuk tangan peserta.

Dalam kesempatan tersebut, Kesuma Kelakan memaparkan secara mendalam hakikat ekonomi kerakyatan yang menurutnya harus menjadi arus utama pembangunan nasional. Ia menegaskan bahwa pembangunan tidak boleh berhenti pada jargon pertumbuhan ekonomi semata, tetapi harus benar-benar menghadirkan kesejahteraan yang adil dan merata.

Kesuma Kelakan juga menekankan pentingnya memperkuat UMKM, koperasi, sektor pertanian, dan usaha berbasis kearifan lokal sebagai pilar utama perekonomian. 

Menurutnya, hanya dengan memperkokoh akar ekonomi rakyat, Indonesia mampu bertahan dari berbagai guncangan global, termasuk derasnya arus digitalisasi yang kini mengubah tatanan ekonomi.

Lebih jauh, politisi yang pernah menjabat sebagai Anggota DPD RI Perwakilan Bali ini mengingatkan tentang bahaya ketimpangan sosial yang masih terjadi. 

“Keadilan ekonomi tidak hanya diukur dari hasil pembangunan, tetapi juga prosesnya. Semua rakyat berhak mendapatkan kesempatan yang sama, dari akses modal hingga literasi digital,” tegasnya.

Kegiatan Asmas ini juga menghadirkan Anggota DPRD Tabanan, Putu Eka Putra Nurcahyadi, S.H., M.H., yang menambahkan perspektif mengenai pentingnya aspirasi rakyat sebagai energi penggerak pembangunan. 

“Rakyat bukan objek pembangunan, melainkan subjek yang berhak menentukan arah kebijakan. Ekonomi berkeadilan hanya bisa lahir jika rakyat benar-benar dilibatkan dalam proses pembangunan,” terangnya.

Suasana diskusi berlangsung interaktif. Sejumlah warga, termasuk tokoh adat, menyampaikan persoalan nyata yang mereka hadapi sehari-hari, seperti sulitnya akses permodalan, harga hasil pertanian yang kerap jatuh, hingga minimnya pasar digital bagi produk desa. Bendesa Adat Tegaljadi mengapresiasi kegiatan ini. 

“Kami bersyukur wakil rakyat turun langsung mendengar suara masyarakat desa. Aspirasi dari bawah seperti ini harus terus diperjuangkan agar kebijakan pemerintah tidak salah arah,” ujarnya.

Menanggapi aspirasi tersebut, Kesuma Kelakan menegaskan pentingnya menindaklanjuti hasil diskusi menjadi program nyata yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. 

“Desa bukan hanya penonton pembangunan, tetapi motor penggerak ekonomi kerakyatan. Kami percaya sinergi antara pemerintah, wakil rakyat, dan masyarakat akan melahirkan kebijakan yang adil,” jelasnya.

Selain paparan dan diskusi, acara Asmas juga menjadi ajang bertukar ide. Beberapa pemuda desa memaparkan gagasan inovatif terkait pengembangan ekonomi digital berbasis desa, seperti platform e-commerce untuk produk lokal dan pemasaran hasil pertanian. Kesuma Kelakan mengapresiasi ide-ide tersebut sebagai bukti bahwa aspirasi masyarakat desa tidak hanya berupa kritik, tetapi juga solusi konkret.

Acara kemudian ditutup dengan komitmen bersama untuk memperjuangkan aspirasi rakyat Tegaljadi agar menjadi bagian dari arus besar pembangunan ekonomi nasional. Kesuma Kelakan menegaskan bahwa suara rakyat dari desa akan ia bawa ke Senayan. 

“Dari desa kita membangun Indonesia. Aspirasi masyarakat Tegaljadi adalah energi yang akan saya bawa ke Jakarta untuk diperjuangkan,” tegasnya.

Semangat kebersamaan yang menggema di Desa Tegaljadi menjadi bukti bahwa ekonomi kerakyatan yang berkeadilan bukan sekadar wacana, tetapi cita-cita yang dapat diwujudkan melalui partisipasi aktif masyarakat dan keberanian politik dari para pengambil kebijakan.

Quote