Jakarta, Gesuri.id - Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bertindak tegas terhadap oknum guru SMAN 58 Jakarta.
Oknum guru berinisial TS mengajak murid-muridnya memilih pasangan calon ketua-wakil ketua OSIS yang beragama Islam.
"Menyayangkan hal tersebut masih terus terjadi, bahkan dalam lingkup demokrasi yang paling dini seperti Pemilihan Ketua OSIS, seharusnya guru dan para pengajar memberikan contoh kepada generasi muda untuk bahwa negara ini menjamin toleransi, keberagaman, dan bebas dari SARA." kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat (30/10).
Baca: Soal Guru SMAN 58 Radikal, Ima: Pecat Biar Jera!
Lebih lanjut Gembong mengatakan terkait dengan penindakan yang dilakukan oleh pihak eksekutif, fraksi PDI Perjuangan menyayangkan jika bentuk hukuman yang diberikan hanya berupa teguran.
"Kami meminta pihak eksekutif untuk menegakan aturan sesuai yang tercantuk dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara sesuai Pasal 4 butir (a) yaitu memegang teguh ideologi Pancasila dan butir (d) menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak. Hal ini harus menjadi perhatian serius agar hal ini tidak terjadi kembali di kemudian hari " paparnya.
Dalam momen Sumpah Pemuda tahun ini sambung Gembong, fraksi PDI Perjuangan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergotong royong bersama tanpa memandang Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan.
"Kami menyakini bahwa apa yang dilakukan oleh oknum guru tersebut adalah anomali. Kami yakin masih banyak tenaga pendidik yang toleran terhadap perbedaan." papar Gembong.
Baca: HSN 2020, Nurdin Serahkan Bantuan Untuk 2.500 Guru Ngaji
Oleh sebab itu, PDI Perjuangan berkomitmen menghadirkan sistem pendidikan yang bebas dari sikap intoleran.
Masyarakat yang dirugikan oleh oknum-oknum intoleran tersebut bisa mengirimkan cerita beserta bukti ke alamat email fpdipjkt@pdiperjuangan.id
"Bagi Fraksi PDI Perjuangan ini adalah masalah sikap yang mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. Semoga semua ikhtiar kami dalam membumikan Pancasila dapat mendapat ridha dari Allah SWT." tandas Gembong.
