Ikuti Kami

Puan Harapkan UNESCO Berperan dalam Pembangunan Budaya

Indonesia menyambut baik bahwa UNESCO terus berkomitmen untuk memajukan tujuan 4 dari Agenda 2030.

Puan Harapkan UNESCO Berperan dalam Pembangunan Budaya
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, memimpin delegasi Indonesia dalam sesi sidang pleno ke-204 Dewan Eksekutif UNESCO.

Paris, Gesuri.id - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, mengharapkan UNESCO ikut mengambil peran menjadikan pembangunan budaya masuk dalam platform pendidikan dan Indonesia siap bekerja sama dengan UNESCO untuk mencapai tujuan ini.

Hal itu disampaikan Menko Puan Maharani dalam Sidang Executive Board Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB ( UNESCO), yang berlangsung di Markas Besar UNESCO, Paris, Selasa (10/4) pagi waktu setempat.

"Indonesia menyambut baik bahwa UNESCO terus berkomitmen untuk memajukan tujuan 4 dari Agenda 2030," ujarnya.

Baca: Puan Maharani Bangga Kepada Anak Penghafal Alquran

Menurut Puan, pendidikan yang berkualitas sangat penting karena banyak negara berkembang akan mendapatkan bonus demografi, seperti Indonesia. Dalam waktu dekat, generasi muda akan menghadapi tantangan utama otomatisasi kerja, yang akan mengubah karakter dari lapangan kerja yang tersedia, dan makin diperberat dengan datangnya industri.

Dua sisi pendidikan dan kebudayaan adalah dua sisi dari koin yang sama. Keduanya penting untuk pengembangan manusia, sehingga baik pendidikan maupun budaya harus ditangani secara komprehensif.

"Kita semua harus mengantisipasi perkembangan ini," ujarnya.

Baca: Puan: Pameran Buku Tingkatkan Minat Baca Masyarakat

Dalam kesempatan itu politisi PDI Perjuangan ini menyebutkan Indonesia telah memprioritaskan pemerataan akses pendidikan, pelatihan keterampilan, dan pembentukan karakter.

Dalam memastikan akses inklusif bagi semua, Pemerintah Indonesia terus menerapkan kebijakan dan program yang pro-masyarakat miskin dan berinvestasi lebih banyak untuk pengembangan pendidikan di daerah-daerah yang kurang terlayani.

Berkenaan dengan pelatihan ketrampilan, Indonesia melakukan reformasi secara komprehensif terhadap kebijakan Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Kejuruan - Technical and Vocational Education and Training/TVET) sejalan dengan strategi UNESCO untuk TVET 2016-2021.

TVET telah berhasil memberikan keterampilan dan pengetahuan kepada kaum muda. Program ini mengembangkan kewirausahaan, yang berperan sebagai jembatan antara pendidikan dan pekerjaan.

Pembangunan karakter perlu dimasukkan dalam kurikulum di semua tingkat pendidikan, karena penting untuk mengembangkan toleransi dan kerja sama dalam keberagaman.

Baca: Menko Puan Resmikan Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan

Dalam mencapai Agenda 2030 untuk pembangunan berkelanjutan, Indonesia telah mengintegrasikan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan, atau (Education for Sustainable Development-ESD), ke dalam kurikulum, dengan perhatian khusus pada pengembangan karakter, pengurangan kemiskinan, kewirausahaan, kesehatan, kesetaraan gender dan kelestarian lingkungan.

Puan juga menyebutkan sains, teknologi, dan inovasi juga penting dalam mencapai Agenda 2030.

"Meskipun kami melihat ada hambatan tertentu dalam menerapkan IMS, Indonesia percaya bahwa UNESCO perlu mengeksplorasi lebih lanjut, cara-cara strategis untuk melakukan berbagi sumber daya dalam kolaborasi dengan para pemangku kepentingan lainnya."

Menko menyebutkan contoh utama kerjasama multipihak, di mana Indonesia memiliki komitmen kuat, yaitu UNESCO Global Geopark dan UNESCO Asia Pacific Center for Ecohydrology yang terletak di Science and Techno Park (STP) di Indonesia. Untuk itu, Puan mengundang UNESCO dan semua anggota untuk mengambil manfaat dari pusat-pusat ini.

Sebagai negara kepulauan, kata Puan, Indonesia ingin melihat lebih banyak publikasi ahli UNESCO tentang ilmu dan penelitian laut, termasuk pencemaran laut, pengelolaan pesisir dan dampak perubahan iklim, dan hubungannya dengan Konvensi Kerangka Kerja tentang Perubahan Iklim.

"Kami mencatat persiapan yang dilakukan IOC untuk Dekade Sains Laut PBB untuk Pembangunan Berkelanjutan 2021-2030".

Menko juga menyinggung peran UNESCO dalam menyebarkan perdamaian melalui Ingatan Kolektif Dunia/Memory of the World, dan menggarisbawahi warisan bersama.

Budaya merupakan komponen kunci untuk membangun rasa hormat, toleransi, dan pengertian. Dalam hal ini, UNESCO harus memainkan peran yang lebih strategis lagi, selain membantu negara-negara dalam melestarikan warisan budaya mereka, tapi juga dalam mencapai perdamaian dan harmoni.

Di hadapan Dirjen UNESCO, Audrey Azolay, dan seluruh delegasi negara anggota Dewan Eksekutif UNESCO, Puan mengatakan Pemerintah RI hari Selasa dan Rabu (10 dan 11 April) menjadi tuan rumah Indonesia Africa Forum/IAF yang diadakan di Bali. IAF sebagai wujud komitmen dan persaudaraan dengan benua Afrika.

Quote