Surabaya, Gesuri.id – Reses masa persidangan ke-2 tahun anggaran 2025 menjadi ajang bagi Anggota DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PDI Perjuangan H. Budi Leksono, SH untuk tidak hanya menyerap aspirasi warga, tetapi juga mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) khususnya pemuda.
Bertempat di RT 03, RT 04, RW 05, Kelurahan Wonorejo, Surabaya, Senin (15/9), acara ini dihadiri tokoh masyarakat, pemuda, serta warga sekitar yang antusias menyampaikan aspirasi dan berdialog langsung dengan wakil rakyat mereka.
Dalam kesempatan itu, Budi Leksono menekankan pentingnya pelatihan keterampilan bagi pemuda agar mereka siap bersaing di era digital dan dunia kerja yang semakin kompetitif. “Reses bukan hanya wadah menyerap aspirasi, tapi juga kesempatan untuk memberikan arah dan solusi konkret. Pemuda harus dipersiapkan dengan pelatihan keterampilan, mulai dari wirausaha, teknologi, hingga pelatihan kerja,” jelas Budi.
Ia menambahkan, generasi muda yang memiliki keterampilan akan mampu menghadapi tantangan sekaligus menjadi motor penggerak pembangunan di lingkungannya.
“Dengan begitu, mereka tidak hanya siap menghadapi tantangan, tetapi juga mampu menjadi penggerak pembangunan di lingkungan masing-masing,” tegasnya.
Salah satu aspirasi warga yang mencuat dalam reses tersebut ialah keluhan terkait program pelatihan kerja yang digagas Dinas Tenaga Kerja (Disnaker). Warga menilai pelatihan yang ada belum mampu meningkatkan keterampilan secara signifikan dan belum membuka peluang kerja baru.
“Pelatihan sering kali hanya formalitas. Setelah selesai, tidak ada pendampingan atau modal usaha sehingga masyarakat kesulitan menerapkan keterampilan yang didapat,” ujar salah satu tokoh warga Wonorejo.
Masyarakat setempat menyambut baik gagasan Budi Leksono yang mendorong perbaikan dan perluasan program pelatihan kerja, karena pemuda selama ini sangat membutuhkan wadah untuk mengembangkan kemampuan yang menunjang masa depan mereka.
Selain soal peningkatan kualitas SDM, aspirasi masyarakat terkait sarana prasarana, kesehatan, serta pemberdayaan juga masuk dalam catatan Budi Leksono untuk diperjuangkan dalam sidang dewan berikutnya.