Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPC PDI Perjuangan Garut sekaligus Anggota DPRD, Yudha Puja Turnawan, menyoroti kisah pilu dua lansia sebatang kara di Kabupaten Garut. Bu Sumiyati, janda tua di Kampung Nangorak, Desa Sukahati, Kecamatan Cilawu, dan Mak Ojoh, lansia duafa di Kampung Tanjungpura, Kecamatan Karangpawitan, sama-sama tinggal di rumah yang nyaris roboh dan tak layak huni.
“Alhamdulillah, pada Senin (15/9/2025), Pak Haji Nurdin Yana (Sekda Garut) berinisiatif membuka jalan agar ada bantuan. Bisa dari CSR perusahaan, Baznas, hingga iuran ASN. Semua untuk memperbaiki rumah Bu Sumiyati,” kata Yudha, dikutip pada Rabu (17/9/2025).
Rumah yang ditempati Bu Sumiyati merupakan peninggalan orang tuanya, namun kini kondisinya jauh dari kata layak. Dinding kayu lapuk, tiang penyangga hampir patah, dan atap bocor di berbagai sudut. Untuk mencegah ambruk, ia hanya bisa menopangnya dengan kayu seadanya.
Dalam kondisi itu, Sumiyati tetap bertahan hidup seorang diri sambil berharap ada perhatian dari pemerintah.
Hal serupa dialami Mak Ojoh, lansia yang hidup sebatang kara di rumah reyot tanpa jamban.
“Saya dapat laporan dari Pak Heri Nandi, Ketua RW 05 Tanjungpura. Bersama Pak Undang Rohandi (Lurah Lengkongjaya) dan Bu Nurul Ulfah (Pendamping PKH), kami menengok langsung rumah Mak Ojoh. Kondisinya memang sangat memprihatinkan,” ujarnya.
Mak Ojoh yang tubuhnya sudah ringkih harus berjalan dipapah ketika hendak ke masjid untuk menggunakan jamban. Jika hujan turun, air merembes masuk ke dalam rumahnya yang atapnya hampir runtuh. Kondisi ini membuat hidupnya semakin sulit di usia senja.
Yudha menekankan, apa yang dialami Sumiyati dan Ojoh adalah cerminan dari banyak warga Garut lain yang hidup di garis kemiskinan ekstrem.
“Pemerintah pusat, Pemprov Jawa Barat, hingga Pemkab Garut harus benar-benar melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, yang jelas mengatur perlindungan terhadap fakir miskin, termasuk kelompok lansia,” tegasnya.
Ia menyebut persoalan seperti ini tidak bisa hanya diselesaikan secara kasuistis, tetapi perlu ada program sistematis, mulai dari bedah rumah, bantuan sosial, hingga layanan kesehatan yang lebih mudah dijangkau.
Yudha mendorong agar semua pihak, baik pemerintah maupun sektor swasta, turun tangan memberikan bantuan.
Kini, harapan bertumpu pada kolaborasi lintas sektor: CSR perusahaan, Baznas, iuran ASN, hingga program bedah rumah dari pemerintah. Sumiyati dan Ojoh, dua wajah tua yang masih bertahan di rumah reyot, menunggu hadirnya negara untuk memberi hunian yang layak di sisa hidup mereka.

















































































