Jakarta, Gesuri.id – Politisi PDI Perjuangan Aria Bima membeberkan kenapa Adian Napitupulu kerap kali mengkritik secara keras akan kinerja Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Aria menilai Adian bicara mengkritik Erick Thohir tidak dalam kapasitas sebagai DPR. Menurutnya, Adian harus memposisikan sebagai kawan lama Erick.
Baca: Adian Napitupulu, 'Petarung' Pengawal Kebijakan Jokowi
"Menurut saya pembicaraan kritik Erick Thohir menempatkan posisi direksi dan komisaris posisi Adian ini sebagai teman lamanya pak Erick menurut saya ya," ujar Bima di Jakarta, Senin (9/11).
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini mengatakan, DPR memiliki keterbatasan untuk merecoki urusan internal perusahaan di BUMN. Kata dia, hal itu telah diatur dalam UU BUMN.
"Komisi VI kita terbatas pada UU BUMN. Kita gak bisa bicara batas internal korporasi. Gak tahu Adian sebagai relawan. Sebagai DPR ada batasan bicara internal BUMN yang dibatasi aturan yang ada," kata Bima.
Dia mengatakan, tidak bisa anggota DPR mengevaluasi direksi BUMN hingga minta dipecat. DPR hanya bisa melontarkan sebatas kritikan.
Aria mencontohkan ketika anggota Komisi VI Andre Rosiade meminta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dipecat dari Pertamina.
Baca: Kepada Adian Napitupulu, Ini Pesan Penting Ahok
"Itupun kita panggil sebagai mitra komisi VI lewat Kementerian BUMN. Dalam posisi ini kita gak bisa untuk melakukan itu, terbatas," ucapnya.
"Misal waktu Andre minta Ahok keluar dari pertamina, ya memang bukan tugas kita. Itu lewat RUPS, pemerintah juga masuk lewat RUPS. DPR gak bisa," jelas Bima.
