Ikuti Kami

Bane Pertanyakan Kinerja Pertamina Usai Terjadinya Kelangkaan BBM di Lokasi Bencana

Kelangkaan BBM masih terjadi setelah dua pekan sejak terjadinya bencana hingga menghambat distribusi bantuan dan mobilitas masyarakat.

Bane Pertanyakan Kinerja Pertamina Usai Terjadinya Kelangkaan BBM di Lokasi Bencana
Anggota Komisi VII DPR RI Bane Raja Manalu.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR RI Bane Raja Manalu mempertanyakan kinerja Pertamina soal kelangkaan bahan bakar minyak atau BBM setelah terjadinya bencana di beberapa daerah di Provinsi Sumatera Utara.

Menurut ia, kelangkaan BBM masih terjadi setelah dua pekan sejak terjadinya bencana hingga menghambat distribusi bantuan dan mobilitas masyarakat. Pertamina harus serius menangani agar kondisi tidak lebih memburuk.

"Sudah dua pekan sejak bencana terjadi, masalah kelangkaan BBM masih belum teratasi. Bantuan untuk korban bencana terhambat, aktivitas warga terhambat," kata Bane dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin.

Baca: Ganjar Minta Dana Pemda yang Mengendap di Perbankan

Dia mengatakan penanganan bencana akan efektif ketika BBM tersedia. Maka, dia meminta Pertamina untuk kerja ekstra menghadirkan solusi nyata, termasuk memastikan ketersediaan BBM pada momentum Hari Raya Natal dan tahun baru.

"Maka pengadaan BBM ke Sumut harus dilakukan dengan segala upaya. Susah lewat darat, lewat laut. Susah lewat laut, tempuh lewat udara. Ini bukan kondisi normal, harus kerja ekstra," katanya.

Menurut ia, kondisi kelangkaan BBM di beberapa daerah di Sumatera Utara sudah sangat memprihatinkan. Antrean panjang di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) bisa mencapai lebih dari lima jam hanya untuk menunggu giliran isi BBM.

Kalaupun mencari alternatif, menurut ia, masyarakat diberatkan dengan harga BBM eceran yang bisa melambung hingga dua kali lipat. Hal itu terjadi di Kabupaten Dairi dan Kota Pematangsiantar dengan harga pertalite sekitar Rp20.000 hingga Rp25.000 per liter, dan solar Rp12.000 hingga Rp15.000 per liter.

Baca: 

"Layak kita mempertanyakan kinerja Pertamina. Jika tak mampu kerja sebaiknya direksi Pertamina dievaluasi," katanya.

Ia pun mengingatkan bahwa jika ketersediaan BBM bermasalah maka mobilitas terhambat. Lalu jika tidak segera ditangani, akan mempengaruhi stabilitas harga bahan-bahan pokok.

"Masalah BBM ini jangan diremehkan karena dampaknya akan mempengaruhi banyak hal, utamanya untuk penanganan di lokasi bencana dan percepatan pemulihan dampaknya," katanya.

Quote