Ikuti Kami

Banyu Biru Djarot Dorong Penguatan Perlindungan Hak Cipta di Hilir Ekosistem Digital

Menurutnya, tanpa penanganan serius terhadap pembajakan, upaya membangun ekosistem kreatif yang sehat akan sulit terwujud. 

Banyu Biru Djarot Dorong Penguatan Perlindungan Hak Cipta di Hilir Ekosistem Digital
Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Banyu Biru Djarot.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Banyu Biru Djarot menegaskan pentingnya penguatan perlindungan hak cipta di hilir ekosistem digital, khususnya pada praktik pembajakan konten. 

Menurutnya, tanpa penanganan serius terhadap pembajakan, upaya membangun ekosistem kreatif yang sehat akan sulit terwujud. 

Hal ini disampaikannya kepada pihak YouTube Indonesia dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Baleg DPR RI dengan para narasumber terkait pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi RUU tentang Perubahan atas UU No 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (8/12/2025).

Baca: Ganjar Pranowo Tak Ambil Pusing 

“Pembajakan ini tolong sekali diperhatikan. Karena ini adalah triggering factor atau faktor pemantik. Ujung-ujungnya kreativitas tidak akan maju kalau tidak ada apresiasi yang mumpuni. Kebocorannya luar biasa, mau dari film, rekaman yang baru tayang, filmnya baru main di bioskop tapi sudah ada (bajakannya). Nah ini kan kejadian banyak,” ujar Banyu Biru.

Banyu Biru menilai, upaya membangun ekosistem hak cipta tidak cukup hanya berfokus pada aspek hulu atau proses penciptaan karya. Ia menekankan pentingnya pengawasan di sisi hilir, terutama dalam aktivitas unggah konten di platform digital yang kerap menjadi celah terjadinya pelanggaran hak cipta.

Ia secara khusus menyoroti maraknya pembajakan film dan karya rekaman yang masih tayang di bioskop, namun sudah beredar luas secara ilegal di platform digital. Kondisi tersebut, kata dia, berdampak langsung pada kerugian ekonomi para kreator dan pelaku industri kreatif.

Dalam forum itu, Banyu Biru meminta platform digital seperti YouTube untuk memberi perhatian serius pada mekanisme notice and takedown, terutama pada proses penurunan konten bermasalah. Menurutnya, efektivitas sistem ini sangat menentukan dalam menekan praktik pembajakan yang bernilai ekonomi besar.

Baca: Ganjar Ajak Kader PDI Perjuangan Perkuat Demokrasi

Ia juga mengapresiasi investasi besar platform digital dalam teknologi pendeteksian konten, seperti sistem identifikasi konten. Namun, Banyu Biru menekankan bahwa investasi tersebut harus diimbangi dengan implementasi yang tegas dan berpihak pada perlindungan hak ekonomi dan hak moral pencipta.

Lebih jauh, Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu menilai penguatan perlindungan hak cipta tidak hanya penting bagi sektor musik, tetapi juga bagi seluruh jenis karya cipta lainnya. Dengan berkurangnya kebocoran akibat pembajakan, Banyu Biru meyakini akan tumbuh kembali motivasi dan keberlanjutan kreativitas para pelaku industri kreatif nasional. 

“Mengenai hak menarik, menghimpun, mendistribusikan, (seharusnya) tidak hanya sentris terhadap musik, tapi hak-hak cipta lainnya (juga) diperhatikan. Nah itu semua akan sangat terbantu kalau kebocoran-kebocoran dalam konteks pembajakan yang memiliki nilai ekonomi masif itu bisa dikurangi sehingga (akan mendorong) motivasi tambahan bagi seluruh pelaku (industri kreatif),” pungkasnya. 

Quote