Ikuti Kami

Baskami Minta Pemprovsu Anggarkan Penambahan Alat Bencana

“Penambahan anggaran untuk peralatan penanganan bencana itu merupakan salah satu rekomendasi hasil rapat kerja".

Baskami Minta Pemprovsu Anggarkan Penambahan Alat Bencana
Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting.

Medan, Gesuri.id - Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting mengatakan DPRD Sumut meminta Pemerintah Provsu menganggarkan untuk penambahan peralatan penanganan bencana di provinsi ini di APBD Tahun 2022, khususnya untuk daerah-daaerah yang rawan bencana perlu menjadi perhatian khusus.

Baca: Ribut PKI di Akhir September, Ini Kata TB Hasanuddin

“Penambahan anggaran untuk peralatan penanganan bencana itu merupakan salah satu rekomendasi hasil rapat kerja DPRD Sumut, Pekan lalu di Sibolangit,” kata Baskami Ginting di ruang kerjanya gedung dewan Jalan Imam Bonjol Medan, Jumat (1/10).

Dijelaskan Baskami, penambahan anggaran tersebut untuk mendukung kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut dalam menangani bencana di provinsi ini. Pasalnya, ada beberapa daerah yang masuk rawan bencana.

”Jika peralatan menangani bencana ditamabah, tentu akan memudahkan petugas menangani ketika terjadi bencana,” cetusnya.

Menurut Baskami, dengan adanya penambahan peralatan penanganan bencana, disetiap titik lokasi rawan bencana, seperti longsor, banjir dan lainnya bisa diletakkan alat-alat berat untuk menanggulangi bencana, sehingga masyarakat tidak terganggu terlalu lama.

“Seperti di jalan lintas Medan-Berastagi ada beberapa titik lokasi rawan longsor dan pohon besar-besar yang tumbang, sudah saatnya distandbykan peralatan, sehingga kemacetan tidak terlalu panjang dan lama,” tandasnya.

Politisi Senior PDI Perjuangan ini juga menyebutkan, poin lain yang terpenting direkomendasikan oleh wakil rakyat yakni BPBD Provsu agar membuat program pelatihan penanganan bencana ke masyarakat sebagai cadangan sukarelawan bencana di Sumatera Utara. Menunjang program ini, diminta BPBD Sumut membuat anggarannya di tahun anggaran 2022.

Baca: REPDEM Banten: Gatot Nurmantyo Sedang Stress, Butuh Sensasi

Karena selama ini, lanjut Baskami, masyarakat yang ikut menjadi sukarelawan membantu korban bencana masih belum melakukan sesuai standar operasional bencana alam, sehingga umumnya sifatnya lebih banyak menunggu instruksi setelah bencana terjadi.

“Jika mereka sudah dilatih, tentu masyarakat dapat dengan cepat dan sigap melakukan penanggulangan sembari menunggu bantuan dari pemerintah,” pungkasnya.

Quote