Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Bayu Satya Prawira mengatakan pasar kakao terbuka lebar, namun supplai dari petani masih terbatas.
Sehingga, Bayu mendorong petani di Kabupaten Bandung dan daerah lain di Jawa Barat untuk meningkatkan budidaya kakao.
Baca: Ganjar Dukung Gubernur Luthfi Hidupkan Jogo Tonggo
Bayu mengungkapkan, meski bukan komoditas utama, Kabupaten Bandung memiliki geografis, iklim dan ketersediaan lahan yang sangat cocok untuk budidaya kakao.
"Karena ini menjadi peluang besar bagi petani untuk meningkatkan kesejahteraan mereka," kata Bayu di sela kunjungan pimpinan dan anggota Komisi II DPRD Jabar ke PT. Papandayan Cocoa Industries, Kabupaten Bandung, Selasa (7/10).
Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini menyebut masih ada beberapa kendala dalam pengembangan kakao. Diantaranya kurangnya sosialisasi tentang manfaat kakao, rendahnya jumlah petani kakao, serta minimnya eksposur terhadap keberhasilan budidaya kakao.
Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
"Kami di Komisi II mendorong pemerintah daerah bisa memberikan perhatian lebih, termasuk menyediakan pelatihan dan dukungan kepada petani kakao," ujar Bayu. Kunjungan ke PT. Papandayan Cocoa Industries ini bertujuan untuk meninjau proses industri pengolahan kakao.
Selain itu, kunjungan ini juga bermaksud untuk mendalami potensi kemitraan antara dunia industri dan pemerintah daerah dalam mendorong nilai tambah komoditas unggulan Jawa Barat

















































































