Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPRD Provinsi Maluku, Benhur George Watubun mengatakan, rasio jumlah dokter di Maluku masih belum ideal.
Ia mendorong agar setiap kampung di provinsi kepulauan tersebut memiliki setidaknya satu dokter.
Baca: Teknologi Kian Gerus Dunia Pekerjaan
“Jangan hanya bicara satu desa satu dokter. Dusun-dusun juga harus punya fasilitas dan tenaga kesehatan. Target kita adalah satu kampung satu dokter,” kata Watubun saat menghadiri pengambilan sumpah 36 dokter baru lulusan ke-35 Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura (FK Unpatti), Kamis, (24/7).
Menurut Watubun, saat ini FK Unpatti telah meluluskan lebih dari 500 dokter. Namun jumlah itu belum cukup untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan di Maluku, terutama di wilayah terpencil.
Ia mencontohkan, di Kabupaten Seram Bagian Barat ada desa yang memiliki hingga 20 dusun tanpa akses memadai terhadap tenaga medis.
Alumni Unpatti itu menegaskan, sektor kesehatan, pendidikan, dan ekonomi harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan.
Baca: Ganjar Nilai Ada Upaya Presiden Prabowo Rangkul PDI Perjuangan
“Untuk apa kita bangun jalan dan jembatan kalau manusianya tidak sehat dan tidak cerdas?” ujarnya.
Ia juga meminta pemerintah provinsi, khususnya Gubernur Maluku, agar memastikan kebijakan pemerataan tenaga kesehatan dijalankan secara menyeluruh. DPRD, kata dia, akan mendukung penganggaran untuk kebutuhan dasar tersebut dan menolak alokasi infrastruktur yang tidak prioritas.
“Saya apresiasi FK Unpatti yang terus mencetak dokter-dokter baru. Ini langkah penting untuk menjawab tantangan pelayanan kesehatan di daerah berjuluk Seribu Pulau ini,” kata Watubun
