Jakarta, Gesuri.id - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin bergerak cepat merespon kerusakan infrastruktur yang terjadi akibat bencana hidrometeorologi dalam beberapa hari terakhir.
Setidaknya terdapat lima jembatan yang dilaporkan mengalami kerusakan, empat di antaranya rusak berat hingga terputus total.
Empat jembatan yang rusak berat tersebut berada di Desa Bangun dan Desa Besuki, Kecamatan Munjungan, lalu di Desa Jatiprahu, Kecamatan Karangan, serta Desa Gemaharjo, Kecamatan Watulimo.
Sementara satu jembatan lainnya mengalami kerusakan sedang, yakni di Desa Slawe, Kecamatan Watulimo.
Mochamad Nur Arifin, mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mempercepat proses penanganan.
Dalam upaya penanganan darurat, Ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek itu mengusulkan pemasangan empat jembatan Bailey sebagai solusi sementara.
“Kita usulkan ada 4 jembatan Bailey, di Karangan, Munjungan – Kampak, lalu Desa Bangun,” ujar bupati yang akrab disapa Mas Ipin, Selasa (10/6/2025).
Permintaan tersebut direspon baik oleh Pemprov Jatim yang langsung mengirimkan tim dipimpin Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur untuk melakukan peninjauan awal ke lokasi terdampak.
Mas Ipin menjelaskan bahwa jembatan-jembatan yang rusak tersebut memiliki peranan penting bagi aktivitas masyarakat.
Salah satunya adalah jembatan di Desa Bangun yang merupakan akses utama penghubung antara Kecamatan Munjungan dan Watulimo.
Begitu juga jembatan di Desa Besuki yang menjadi jalur poros yang menghubungkan Kecamatan Munjungan dengan pusat Kota Trenggalek melalui Kecamatan Kampak.
“Kita tunggu dulu, termasuk (bantuan) dari BNPB juga,” tambahnya.
Pemkab Trenggalek berharap dukungan penuh dari pemerintah pusat dan provinsi agar akses masyarakat bisa segera pulih, mengingat jembatan-jembatan tersebut sangat penting bagi konektivitas dan distribusi logistik warga terdampak bencana.