Ikuti Kami

Cegah Klaster Sekolah, Rahmad Ajak Terus Displin Prokes

Langkah ini penting dilakukan demi mengantisipasi segala kemungkinan terjadinya klaster sekolah.

Cegah Klaster Sekolah, Rahmad Ajak Terus Displin Prokes
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengajak semua pihak terus berdisiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes), terutama sekolah-sekolah yang menjalankan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT).

Langkah ini penting dilakukan demi mengantisipasi segala kemungkinan terjadinya klaster sekolah.

Baca: Rahmad Desak Evaluasi Tata Kelola & Distribusi Vaksin

"Ada beberapa hal yang perlu diantisipasi mulai dari melakukan berkoordinasi sedini mungkin dengan Dinas Pendidikan di masing-masing daerah,” kata Rahmad Handoyo di Jakarta, Minggu (14/11).

Ia menambahkan, sebagai penanggung jawab di masing-masing daerah, Dinas Pendidikan (Diknas) harus meningkatkan kewaspadaan terjadinya klaster Covid-19. Untuk itu, lanjut dia, perlu mempersiapkan dengan baik PTM terbatas mulai dari segi teknis penyelenggaraan agar memastikan sekolah menjalankan prokes.

Rahmad juga mengatakan sekolah harus membatasi jumlah siswa melakukan PTM terbatas termasuk menerapkan sistem sif dan perlu melakukan random testing.

“Saran saya perlu ada program random test, artinya setiap minggu atau beberapa hari sekali perlu random test mungkin sebanyak 10% di setiap sekolah,” ucapnya.

Testing Covid-19 ini, kata Rahmad, tidak perlu harus melakukan swab test Polymerase Chain Reaction (PCR) Covid-19 tetapi cukup mengadakan rapid Antigen. 

Menurutnya, dengan adanya testing Covid-19 rutin, jika ada warga sekolah terkonfirmasi positif Covid-19 dapat langsung dilakukan pencegahan penularan dan penanganan. Dalam hal ini, sekolah ditutup sementara waktu serta melakukan tracing kepada siswa dan keluarga menjadi kontak erat pasien.

Baca: Abidin Dukung Upaya Pengentasan Stunting di Tanggamus

“Ini penting karena dengan melakukan random testing ini sedini mungkin bisa mengantisipasi,” ucapnya.

Rahmad juga mengajak semua pihak untuk tetap patuh dan disiplin terhadap prokes. Menurutnya, meski situasi Covid-19 di Tanah Air relatif terkendali saat ini tetapi harus tetap mewaspadai terjadi lonjakan kasus Covid-19 berpotensi terjadi gelombangan ketiga.

“Meski terkendali jangan menganggap Covid-19 tidak berbahaya atau Covid-19 sudah tidak ada karena Indonesia sudah sedemikian terkendali ini karena kita bergotong royong mengendalikan. Tapi ini bisa terjadi ledakan kembali dan bisa terjadi gelombang ketiga yang sudah disampaikan para ahli seperti epidemiolog, akademisi dan WHO,” tandas politisi PDI Perjuangan ini.

Quote