Jakarta, Gesuri.id - Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, mengatakan, Pemkab mengeluarkan edaran meminta agar Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Sleman mengenakan batik dan lurik produk lokal sebulan sekali.
Danang Maharsa secara tegas meminta para ASN untuk membeli produk langsung dari sumbernya guna memberikan dampak ekonomi yang nyata.
Baca: Ganjar Dukung Gubernur Luthfi Hidupkan Jogo Tonggo
“Kami berpesan, beli di perajin dalam rangka meningkatkan ekonomi. Masalah kualitas tak kalah dengan produk lain,” ungkap Danang di hadapan ratusan tamu undangan.
Kebijakan ini, seakan menjadi jawaban langsung atas tujuan acara yang diungkapkan oleh Ketua Harian Dekranasda Sleman, Dra. RR. Mae Rusmi Suryaningsih, M.T.
“Tujuannya adalah menyediakan panggung kolaboratif bagi IKM, desainer, dan masyarakat, serta mendorong branding Sleman di bidang fesyen,” ujar Mae.
Baca: Ganjar Tegaskan Pemuda Harus Benar-benar Siap
Acara yang merupakan bagian dari Jogja International Kids and Teens Fashion Parade (JIKFP) ini menjadi panggung akbar bagi warisan budaya Yogyakarta. Wakil Ketua Dekranasda DIY, GKBRAA Paku Alam (Gusti Putri), saat membacakan sambutan Ketua Dekranasda DIY GKR Hemas, menegaskan kembali status luhur batik dan lurik.
“Batik telah diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Melalui acara ini, kita tidak hanya merayakan batik dan lurik, tetapi juga mengukuhkan komitmen memajukan produk lokal bernilai seni dan ekonomi tinggi,” kata GKR Hemas dalam sambutannya.