Jakarta, Gesuri.id - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan Sekolah Lansia hingga tingkat dusun dan kelurahan di wilayah itu.
"Ke depan, Pemerintah Kabupaten Sleman berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan Sekolah Lansia, meningkatkan kualitas kurikulum serta memastikan keberlanjutan program," kata Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa saat mewisuda 474 peserta Sekolah Lansia di Sleman, Senin.
Dia mengharapkan keberadaan Sekolah Lansia menjangkau lebih banyak lansia di Sleman karena secara nyata bermanfaat untuk mereka.
Baca: Gerakan Menanam Pohon Harus Jadi Kesadaran Kolektif Bangsa
"Kami ingin lebih banyak dusun, lebih banyak kelurahan, lebih banyak keluarga yang mendapatkan manfaat nyata dari program ini," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Danang Maharsa didampingi Ketua DPRD Sleman Gustan Ganda, Kepala Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) DIY Mohammad Iqbal Apriansyah, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Novita Krisnaeni.
Pada periode ini, jumlah wisudawan Sekolah Lansia terdiri atas 256 wisudawan Standar 1 (S1) dan 218 wisudawan Standar 2 (S2).
Berdasarkan jumlah wisudawan, ia menyampaikan apresiasi atas ketekunan seluruh peserta yang telah berhasil menyelesaikan seluruh kegiatan Sekolah Lansia.
"Sekolah Lansia menjadi wujud nyata bahwa proses belajar tidak mengenal usia. Bahwa di usia berapa pun, manusia tetap memiliki hak untuk berkembang, berdaya dan berkontribusi bagi keluarga serta masyarakat," katanya.
Ia juga menyambut baik sinergi antara BKKBN DIY dan Pemkab Sleman yang telah membangun Sekolah Lansia. Keberadaan Sekolah Lansia diharapkan dapat membawa lansia Sleman menjalani masa tua yang sehat, mandiri, aktif, produktif, dan bermartabat.
Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Marsinah Lebih Layak
Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman Novita Krisnaeni mengatakan pelaksanaan Sekolah Lansia merupakan pengembangan program Bina Keluarga Lansia (BKL), yakni program pendidikan nonformal bagi lansia untuk mewujudkan Lansia yang SMART (Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif dan Bermartabat) dalam 7 Dimensi Lansia Tangguh secara utuh yang berguna bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat dan negara.
Pemkab Sleman bersama Kemendukbangga DIY dan Indonesia Ramah Lansia pada 2025 berhasil mencanangkan 16 Sekolah Lansia, terdiri atas tujuh Standar 1, delapan Standar 2 dan satu Standar 3.
"Ini terbanyak dibandingkan kabupaten/kota lain di DIY," katanya.
Dia menjelaskan pembelajaran Sekolah Lansia menggunakan kurikulum yang disesuaikan dengan delapan kali pertemuan.

















































































