Ikuti Kami

DPRD Palangkaraya Minta Pemkab Kendalikan Harga Gas Subsidi

Harga elpiji bersubsidi di Kota Palangkaraya tembus hingga Rp 30.000 per tabung.

DPRD Palangkaraya Minta Pemkab Kendalikan Harga Gas Subsidi
Ketua DPRD Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah, Sigit K Yunianto.

Palangkaraya, Gesuri.id - Ketua DPRD Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah, Sigit K Yunianto meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat segera mengendalikan harga gas bersubsidi.

"Berdasarkan informasi dari masyarakat, harga gas 3 Kilogram saat ini sudah mencapai Rp35.000 per tabung. Ini harus segera dikendalikan agar tidak semakin memberatkan masyarakat selaku konsumen," kata Sigit di Palangkaraya, Senin (3/12).

Baca: Bayu Sayangkan Kelangkaan Gas 3 Kg di Kota Dumai

Apalagi, lanjut politisi PDI Perjuangan itu, saat ini semakin mendekati perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

"Pengalaman setiap tahun, pada hari-hari besar keagamaan dan libur tertentu harga bahan pangan termasuk gas bersubsidi cenderung melonjak. Di sisi lain saat ini harga gas elpiji 3 kg sudah tinggi. Jika tidak dikenalikan maka kasihan masyarakat kita," katanya.

Sigit meminta Disperindag berkoordinasi dengan tim satgas pangan untuk mendeteksi penyebab naiknya harga gas elpiji bersubsidi itu.

"Selain pengendalian harga, juga harus diketahui penyebab naiknya gas bersubsidi itu. Apakah pasokanya yang kurang, atau ada keterlibatan oknum yang memainkan harga. Harus ada kepastian agar masyarakat tidak resah," kata dia.

Dia menambahkan, meskipun elpiji 3 kg tersebut ada di penjual eceran, namun harganya sangat mahal dari harga normal yang biasanya dijual Rp20-22 ribu. Sejumlah warga di Kota Palangkaraya, mengeluhkan tingginya harga gas elpiji bersubsidi di kota setempat yang mencapai Rp35 ribu/tabung menjelang pelaksanaan Natal 2018 dan tahun baru 2019.

"Sekitar sebulan harga gas elpiji 3 kg RP30.000 namun kemarin saya beli justru harganya naik menjadi Rp35.000/tabung," kata Mardiani warga Palangkaraya.

Baca: Sinung Ungkap Penyebab Kelangkaan Gas Elpiji di Bondowoso

Dia merasa was-was jika harga tidak segera turun, semakin mendekati pelaksanaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 harga gas bersubsidi itu terus melonjak.

Sementara itu, mama Nasir, penjual eceran gas bersubsidi di Kota Palangka Raya mengatakan, kenaikan tersebut menyesuaikan harga gas elpiji yang dibeli.

"Kalau untuk pasokan, saat ini masih aman. Tapi memang harga gas yang kami jual cukup tinggi karena menyesuaikan harga modal," ujarnya.

Quote