Ikuti Kami

Eko Yunianto: ASN Harus Terus Belajar dan Menjadi Solusi, Bukan Beban

“Dunia birokrasi saat ini menuntut kemampuan lintas sektor. ASN harus terus belajar dan menjadi solusi, bukan beban,” kata Eko.

Eko Yunianto: ASN Harus Terus Belajar dan Menjadi Solusi, Bukan Beban
Anggota Komisi A DPRD Jawa Timur dari Fraksi PDI Perjuangan, Eko Yunianto.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi A DPRD Jawa Timur dari Fraksi PDI Perjuangan, Eko Yunianto, menegaskan pentingnya reformasi sistem penempatan dan pengembangan karier bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), menyusul pelantikan ribuan ASN dan PPPK oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Dunia birokrasi saat ini menuntut kemampuan lintas sektor. ASN harus terus belajar dan menjadi solusi, bukan beban,” kata Eko, Rabu (30/7/2025).

Menurutnya, pelantikan 4.172 ASN dan PPPK bukanlah akhir, melainkan awal dari tanggung jawab besar sebagai representasi negara. Ia menekankan bahwa sistem penempatan ASN seharusnya tidak sekadar formalitas, tetapi didasarkan pada pemetaan bakat dan kompetensi.

Fraksi PDI Perjuangan pun mendorong Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk merancang sistem rotasi dan pengembangan karier yang tidak hanya mempertimbangkan faktor senioritas, melainkan juga memperhatikan passion dan capaian kinerja pegawai.

Eko juga mendorong ASN untuk aktif mengembangkan diri melalui berbagai pelatihan dan workshop yang diselenggarakan oleh BPSDM maupun BKD. Upaya ini, menurutnya, penting untuk menjawab tantangan birokrasi modern yang semakin kompleks.

Dalam arahannya kepada ASN baru, Eko menyampaikan lima nilai utama yang harus dijunjung tinggi, yakni integritas, kompetensi, empati, disiplin, dan pemahaman terhadap tugas pokok dan fungsi (tupoksi).

“Sebagai pelayan publik, Anda adalah wajah dari negara. Integritas bukan pilihan, melainkan kewajiban,” tegas Eko.

Ia juga menekankan agar ASN menjauhi praktik-praktik negatif dalam pelayanan publik.

“Jangan pernah meminta atau menerima gratifikasi. Etika harus dijaga, bahkan di luar jam kerja sekalipun. Masyarakat berharap Anda menjadi contoh,” ujarnya.

Selain itu, Eko menegaskan bahwa ASN perlu memiliki kemampuan beradaptasi dan berkomitmen terhadap peningkatan kompetensi. Pelayanan publik harus menjadi lebih optimal dan tidak memberatkan masyarakat.

“Birokrasi bukan tempat untuk mempersulit. Jadilah solusi, bukan beban. Layani dengan empati dan kecepatan,” ucapnya.

Ia turut mengingatkan pentingnya sikap humanis, disiplin, dan loyalitas terhadap institusi.

“Patuhi jam kerja, jangan menunda pekerjaan, dan bertanggung jawablah pada setiap tugas. ASN harus menunjukkan kualitas kerja yang tinggi dan loyal terhadap institusi,” ujar Eko.

Menutup arahannya, ia berharap para ASN dan PPPK yang baru dilantik mampu memahami peran dan tanggung jawab secara menyeluruh.

“Jangan malu bertanya. Dengan memahami tupoksi, Anda akan bekerja lebih fokus, terarah, dan memberikan kontribusi maksimal,” ujarnya.

Sebagai informasi, pelantikan ASN dan PPPK tersebut dilaksanakan pada Rabu (16/7) di Gedung Graha Unesa, Surabaya. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara langsung menyerahkan SK kepada 2.157 CPNS dan 2.015 PPPK formasi tahun 2024. Jumlah tersebut menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi dengan pengangkatan ASN terbanyak secara nasional.

Quote