Ikuti Kami

Emi Ungkap HUT ke-80 RI Jadi Momentum Tepat untuk Evaluasi

Peringatan kali ini sebagai petunjuk dalam melaksanakan berbagai dinamika pembangunan selanjutnya.

Emi Ungkap HUT ke-80 RI Jadi Momentum Tepat untuk Evaluasi
Ketua DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT) Emi Nomleni.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT) Emi Nomleni menyebut perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI) merupakan momentum untuk evaluasi.

Ketua DPD PDI Perjuangan NTT itu mengatakan, peringatan kali ini sebagai petunjuk dalam melaksanakan berbagai dinamika pembangunan selanjutnya. Emi menyebut suasana ini menjadi bahan refleksi. 

"Menjadi momentum tidak saja sukacita karena kemerdekaan yang luar. Tapi menjadi refleksi bagi kita generasi yang saat ini dan anak-anak kita kedepan. Seluruh proses menjadi bahan refleksi untuk apa yang harus kita kerja dan sedang kita kerjakan," ujarnya, Minggu (17/8). 

Baca: Teknologi Kian Gerus Dunia Pekerjaan

Emi menyebut perayaan ini juga menjadi bagian penting untuk melihat capaian yang sudah dilakukan Pemerintah, khususnya Pemprov NTT.

Ia menyinggung pidato Gubernur NTT Melki Laka Lena tentang sejumlah hal selama kepemimpinan bersama Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma. 

Emi berkata, pidato Gubernur NTT itu bisa sebagai dasar dalam merumuskan kebijakan selanjutnya. Apalagi, kondisi keuangan daerah yang mengalami tekanan dan terbatas. 

"Tentu DPRD juga melihat itu sebagai dasar untuk ketika kita membahas soal anggaran, itu menjadi kekuatan kita untuk sebenar fokus dimana dan menyelesaikan dimana dengan kondisi fiskal yang terbatas," katanya. 

Dengan kondisi seperti itu, maka bisa dirancang prioritas yang bisa dilaksanakan. Ia mengajak semua komponen agar berkolaborasi dalam menuntaskan semua persoalan di NTT. 

"Mungkin tidak sepenuhnya terselesaikan, tapi paling kita terus berjalan bersama," katanya. 

Selain itu, Emi juga prihatin dengan keadaan NTT, terkhusus meninggalnya prajurit TNI Prada Lucky Namo di Batalyon TP 834 di Nagekeo hingga banyak para narapidana yang merupakan pelaku kekerasan seksual. 

Emi mengatakan, ia prihatin dengan peristiwa itu. Tapi bukan saja kesedihan atas kejadian ini. Perlu ada tindak lanjut. Ia mengatakan semua perempuan menangis atas meninggalnya Lucky Namo. 

"Hari ini banyak mama yang menangis. Tidak saja ibu korban tapi juga pelaku punya juga menangis. Karena mungkin merasa gagal mendidik. Padahal mereka sudah didik begitu sempurna," katanya. 

Baca: Ganjar Tekankan Pentingnya Loyalitas Kepala Daerah

Sementara itu, menyangkut kekerasan terhadap perempuan dan anak, ia mengajak kasus itu harus menjadi fokus bersama. Termasuk keluarga yang punya tanggung jawab lebih besar. 

Baginya, keluarga punya peran penting karena paling rentan dengan kejadian semacam ini. Disamping ada faktor lainnya yang ikut berpengaruh pada peristiwa semacam ini. Dia mendorong mengurai benang kusut itu secara kolektif. 

"Kalau tidak akan sulit. Keluarga harus menjadi tempat yang aman. Kita cari akan soalnya bukan soal hukuman. Hukuman menjadi salah satu, kita meyelesaikan yang dibelakangnya," kata Emi Nomleni.

Quote