Jakarta, Gesuri,id - Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Malang, Zulham, Akhmad Mubarrok apresiasi rencana Bupati Malang mengusulkan skema pembiayaan pemerintah pusat untuk lima proyek strategis.
Hal itu dinilai sebagai langkah solutif untuk pemerataan pembangunan wilayah.
"Langkah Pemkab mencari sumber pembiayaan alternatif, seperti kemitraan publik-swasta maupun skema pembiayaan pusat ini terobosan yang sesuai dan pas," kata , Sabtu (3/5/2025).
Baca: Ganjar Ingatkan Presiden Prabowo Segera Ambil Alih Kendali
Zulham mengungkapkan akan ada 5 proyek strategis yang akan menjadi target strategis Pemkan dibawah kepemimpinan Bupati Sanusi dan Wakil Bupati Hj Lathifah Sohib. Antara lain, alun-alun Kepanjen, Jalan tol Malang-Kepanjen, revitalisasi Pasar Lawang, skytrain wisata, dan Masjid Besar Kepanjen.
"Untuk merealisasikan akan ada skema KPBU yang telah diajukan kepada pemerintah pusat dan kita berharap segera mendapat persetujuan," kata Zulham yang juga anggota Badan Anggaran DPRD itu.
Zulham mengatakan, alun-alun Kepanjen, misalnya, diperlukan sebagai ruang publik terpadu dengan fungsi rekreatif, edukatif, dan komersial, terhubung langsung dengan stasiun Kereta Api dan pusat pemerintahan daerah. Untuk keperluan itu, Kata Zulham, diperlukan estimasi anggaran Rp764 miliar.
"Ini juga pakai KPBU idealnya karena APBD kita memang belum mampu," ujar Ketua KNPI Kabupaten Malang itu.
Selain itu, Zulham menggarisbawahi proyek lain yang sangat mendesak adalah melanjutkan pembangunanJalan Tol Malang–Kepanjen. Hal itu, kata dia, untuk mempercepat konektivitas wilayah selatan kabupaten menuju Kota Malang dan megapolitan Surabaya.
Baca: Ganjar Pastikan PDI Perjuangan Siap Upgrade Kurpol Perempuan
"Sekaligus mendukung efisiensi jaringan logistik regional seperti tercantum dalam Perpres Nomor 80 Tahun 2019," ujar Zulham.
Zulham mengatakan, untuk keperluan jalan tol itu diperlukan anggaran Rp 5,7 triliun. Untuk pembangunan pasar Lawang yang terbakar pada 2019 diperlukan anggaran Rp 150 miliar. Masjid Jamik Kepanjen, diajukan pembiayaan sebesar Rp 350 miliar dengan skema hibah dari Uni Emirat Arab (UAE). Sedangkan skytrain akan membutuhkan angggaran hingga Rp 16 triliun.
"Dalam hal ini kami di Dewan percaya penuh bahwa Abah Sanusi mampu membawa kabupaten menjadi prospektif dan terus berkembang," pungkasnya.