Ikuti Kami

Harga Kedelai Melejit, Darmadi: Mafia Sengaja Tahan Stok

Kelangkaan ini bermula saat pada awal tahun 2021, produsen tahu dan tempe Jabodetabek melakukan aksi mogok produksi. 

Harga Kedelai Melejit, Darmadi: Mafia Sengaja Tahan Stok
Anggota Komisi VI DPR, Darmadi Durianto.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR, Darmadi Durianto mencium adanya permainan mafia atau pedagang besar yang berusaha mengambil untung dengan sengaja menahan stok kedelai agar lonjakan harga benar – benar terjadi.

Ia mencatat kelangkaan ini bermula saat pada awal tahun 2021, produsen tahu dan tempe Jabodetabek melakukan aksi mogok produksi. 

Baca: Mensos Risma Ingin Aktifkan Kembali 49 Balai Rehabilitasi

Aksi mogok tersebut bukanlah pertama kalinya dilakukan para perajin tahu dan tempe. Pada September 2013 para perajin tahu dan tempe juga pernah melakukan aksi mogok.

Seperti diketahui, harga kedelai yang semula Rp 6.000 per kilogram (kg) melonjak cepat menjadi Rp 9.000-an per kg. Itu artinya benar-benar terjadi kelangkaan pasokan kedelai.

Persoalan harga kedelai yang naik turut menjadi perhatian jajaran kepolisian, Polri juga menduga adanya penimbunan kedelai oleh para mafia pangan yang memicu kenaikan harga bahan baku tahu dan tempe. 

Sebab, bila memang ada hal tersebut malah akan memperparah kelangkaan kedelai.

Dugaan penimbunan tersebut kini tengah diselidiki oleh tim Satgas Pangan Polri di sejumlah wilayah di Indonesia. 

Tim Satgas tersebut telah melakukan pemeriksaan ke sejumlah gudang importir dan distributor kedelai di sejumlah wilayah. 

Diantaranya, kawasan Cikupa Tanggerang, Cengkareng, dan Bekasi. Pengecekan yang dilakukan adalah pengecekan harga, ketersediaan kedelai serta sentra-sentra pengelolaan khususnya UMKM yang memproduksi tempe dan tahu.

Harga komoditas kedelai dari importir dipatok menjadi Rp 8.00 per kilogram (kg). 

Baca: HUT 48 PDI Perjuangan Gelar Atraksi Budaya, Jati Diri Bangsa

Hal ini supaya memudahkan para pengrajin tahu, tempe atau olahan kedelai lainnya bisa membeli kedelai di harga tersebut. 

”Harga kedelai dikunci Rp 8.000 dari importir sehingga jatuhnya Rp 8.500 per kilogram untuk para pengrajin,” kata Ketua Puskopti DKI Jakarta H. Sutaryo Selasa (5/1).

Patokan harga kedelai ini berlaku selama 3 bulan ke depan. Pemerintah akan melakukan operasi pasar untuk menjaga stabilitas harga kedelai di pasaran.

Quote