Ikuti Kami

Harga Tiket Pesawat Meroket, Arteria Soroti Kinerja 2 Pihak

Masalah ini karena para pengambil kebijakan dan menteri terkait yang harus bertanggung jawab.

Harga Tiket Pesawat Meroket, Arteria Soroti Kinerja 2 Pihak
Politisi PDI Perjuangan Arteria Dahlan

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Arteria Dahlan turut mengomentari perihal mahalnya harga tiket pesawat yang kelewat mahal hingga menyebabkan banyak penumpang memilih moda transportasi lain, bahkan beberapa bandara di Indonesia merugi karena jumlah penumpang yang menurun drastis. 

Menurutnya masalah ini karena para pengambil kebijakan dan menteri terkait yang harus bertanggung jawab.

Baca: Pemerintah Desak Maskapai Turunkan Harga Tiket

"Saya prihatin, sedih dan kecewa, pada akhirnya masyarakat harus memfasilitasi dirinya dengan begitu kreatif untuk dapat pulang kampung bersilaturahim dalam Idul Fitri tahun ini," ujar Arteria melalui keterangan tertulisnya, Jumat (31/5).

Arteria mengatakan pernyataan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yang menyebut hanya memiliki kewenangan menetapkan tarif batas atas dan batas bawah sedang sisanya diserahkan ke "mekanisme pasar" sangat menyakitkan hati. 

Hal ini justru seolah membuat masyarakat percaya bahwa negara tidak pernah hadir untuk rakyatnya.

"Kasihan Pak Jokowi, punya anak buah yang tidak bisa mengeksekusi arahan beliau. Perintahnya kan jelas, 'selesaikan kisruh tiket mahal', tapi menteri-menterinya safety player dan normative semua, tidak mau berpikir out of the box, untuk memperlihatkan negara hadir di tengah masyarakat walau tidak populer kebijakannya," tegas Arteria.

Dia juga menyinggung dua maskapai raksasa yang menguasai pasar penerbangan di Indonesia, khususnya Garuda dan anak perusahaannya. 

Menurut Arteria, saat-saat mudik lebaran ini seharunya mmenjadi momen bagi BUMN dan para direksi untuk menunjukan ke-Indonesian juga kepekaan mereka terhadap kebutuhan rakyat.

Lebih lanjut, anggota Komisi III DPR ini menyebut sudah menjadi tugas konstitusional negara utk memastikan umat bisa sampai ke kampung halamannya sekadar untuk bersilaturahim, ini bagian dari diksi "jaminan beribadah menurut agama dan kepercayaannya masing-masing".

Tak hanya itu, berkuranganya penumpang dengan sangat drastis akan berdampak langsung pada turunnya penghasilan Angsa Pura. 

"Menurunnya perputaran uang di daerah termasuk penghasilan di daerah, menurunnya jumlah wisatawan serta bisnis pariwisata dan ekonomi daerah. Jangan sampai terkesankan Negara ini kalah oleh pengusaha atau penguasa. Kalau berpikir untuk rakyat semuanya bicaranya hukum dan payung hukum," papar Arteria.

"Kalau berpikir untuk rakyat semuanya bicaranya hukum dan payung hukum. Tapi kalau pada korupsi pada nggak takut hukum dan nggak bicara dasar hukum," tambahnya.

Untuk diketahui, masyarakat mengeluhkan mahalnya harga tiket pesat saat arus mudik seperti saat ini. Hal itu ramai diperbincan saat masyarakat mengecek harga tiket andung-Medan atau Jakarta-Makassar misalnya, di platform layanan aplikasi penjualan tiket seperti Traveloka.com atau Tiket.com, bisa dijual lima enam kali lipat dari tarif normal.

Baca: Harga Tiket Pesawat Meroket Pemicu Pariwisata Babel Merosot

Menanggapi hal tersebut, Budi Karya pun memaparkan beberapa alasannya. Pertama, salah satu penyebab harga tiket pesawat yang mahal. Menurutnya, maskapai penerbangan masih enggan menurunkan harga tiket agar bisnisnya tetap berjalan baik. 

Selain itu, Budi Karya juga mengeluhkan harga Harga avtur mempengaruhi mahalnya harga tiket pesawat. Harga avtur menyumbang 45 persen biaya operasional maskapai penerbangan. Harga avtur domestik lebih tinggi 20 persen dibandingkan dengan harga internasional. 

Hal ini membuat maskapai penerbangan harus menaikkan harga tiket untuk mengimbangi beban operasional.

Quote