Ikuti Kami

Hasanuddin Beberkan Kejanggalan Kasus di Duren Tiga

Kejanggalan terselisik mulai dari pengiriman jenazah Brigadir Nopryansah ke rumah keluarga secara diam-diam.

Hasanuddin Beberkan Kejanggalan Kasus di Duren Tiga
Anggota DPR RI Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin menilai ada kejanggalan dalam kasus baku tembak sesama polisi di rumah dinas pejabat Polri, Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7).

Kejanggalan terselisik mulai dari pengiriman jenazah Brigadir Nopryansah ke rumah keluarga secara diam-diam.

"Kejanggalannya yang pertama, kenapa baru ada press release dua hari kemudian, setelah jenazah dibawa secara diam-diam ke kampung halaman kemudian diprotes keluarga," kata Tubagus Hasanuddin

Baca: Trimedya Panjaitan Ingatkan Tak Asal Fitnah

Kemudian urusan pangkat ajudan dan sopir. Menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, Brigadir J sebagai sopir istri Kadiv Propam Polri ditembak ajudan Kadiv Propam, Bharada E. 

Menurut Hasanuddin, pangkat sopir itu Bharada, sementara ajudan Brigadir. 

"Itu kan kebalik. Sopir seharusnya yang Bharada, sebaliknya, ajudan Brigadir pangkatnya," katanya

Hasanuddin meneruskan, kalau memang benar dari Divisi Humas Polri yang menyatakan Brigadir J masuk ke ruang istrinya Kadiv Propam, dalam rangka apa perbuatan itu dilakukan?

Apakah betul penjelasan bahwa Brigadir J masuk ke kamar kemudian melakukan pelecehan lalu menodongkan pistol.
 
"Seharusnya, bukannya Brigadir J yang ditodong?" katanya.

Kejanggalan soal posisi ajudan Kadiv Propam, Bharada E. Menurut TB Hasanuddin, tak masuk akal ajudan itu tinggal di rumah sementara Kadiv Propam tidak di rumah. 

"Seharusnya kan ikut mengawal," katanya.

Baca: DPR Akan Panggil Kapolri Terkait Aksi 'Tembak-tembakan'

Soal luka sayatan. Tubagus mengatakan jika ada yang mengatakan luka sayatan itu terserempet peluru, maka bukanlah luka sayatan yang seharusnya didapat. Tetapi luka bakar. 

"Peluru itu kan panas. Kalau menyerempet, ya lukanya luka bakar," katanya.

Tubagus mendesak agar Kapolri menurunkan tim khusus untuk melakukan investigasi, sebab ini menyangkut jiwa manusia.

"Seharusnya lakukan saja (penyelidikan) terbuka. Termasuk jenazahnya divisum. Masak, kok orang meninggal langsung dikirim (ke rumah duka) saja," ucapnya.

Quote