Ikuti Kami

Hasto Wardoyo Pastikan Pemkot Yogyakarta Terus Kebut Bedah Rumah Tak Layak Huni

Menurutnya rumah-rumah yang tidak layak huni seperti atap bocor bisa menjadi sumber penularan penyakit-penyakit menular.

Hasto Wardoyo Pastikan Pemkot Yogyakarta Terus Kebut Bedah Rumah Tak Layak Huni
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo.

Jakarta, Gesuri.id -Pemerintah Kota Yogyakarta menggiatkan gotong royong bedah rumah tidak layak huni di wilayah Kelurahan Sorosutan dan Tahunan. 

Bedah rumah menggunakan bantuan dana Baznas Kota Yogyakarta program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan dan gotong royong masyarakat. Bedah rumah  itu adalah upaya mewujudkan rumah layak huni dan sehat.

Bedah rumah pertama di RT 35 RW 15 Nalen Sorosutan yang ditempati Budi Yati. Rumah itu mengalami rusak di bagian atap yang bocor dan sebagian hampir roboh. Kondisi kamar mandi juga tidak layak. Bagian lantai rumah rusak dan belum diplester. Sedangkan bedah rumah kedua menyasar rumah Wasirah di wilayah Tahunan RT 8 RW 2. Kondisi rumah mengalami kerusakan di bagian atap, lantai, dapur tidak layak, dan dinding belum diplester. Kedua pemilik rumah itu statusnya janda yang tidak mampu memperbaiki rumah.

Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo

"Rumah yang kayak gini menjadi sumber bencana bagi kesehatan. Karena bagaimanapun juga rumah yang tidak sehat membuat berbagai macam penyakit," kata Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo saat bedah rumah di Tahunan, Minggu (5/10).

Menurutnya rumah-rumah yang tidak layak huni seperti atap bocor bisa menjadi sumber penularan penyakit-penyakit menular. Salah satu penyakit TBC. Hasto menyatakan stunting  sumber pengaruhnya 70 persen  karena lingkungan yang kumuh. Oleh sebab itu lingkungan kumuh harus diselesaikan.
"Ayo kita perbaiki bersama lingkungan yang kumuh dengan gotong royong. Itu semangat kita Segoro Amarto," tegasnya

Hasto mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang membantu dan mendukung program bedah rumah Pemkot Yogyakarta. Dalam kegiatan itu Baznaz membantu rehabilitasi RTLH milik Budi Yati di Sorosutan, CSR Pamela Supermarket membantu perbaikan RTLH di Tahunan dan sumbangan dari beberapa organisasi perangkat daerah Pemkot Yogyakarta.

Hasto menyebut sampai kini total ada sekitar 46 RTLH yang telah diperbaiki dalam program bedah rumah ditambah 2 RTLH di Sorosutan dan Tahunan. Pihaknya menegaskan program bedah rumah tiap minggu itu dilakukan tanpa APBD dan APBN.

"Murni gotong royong. Maka marilah budaya gotong royong terus kita pegang teguh dengan penuh keikhlasan. Kita sama-sama betul-betul memikirkan yang lemah," ucap Hasto.

Sementara itu penerima manfaat bedah rumah Budi Yati bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Baznas dan Pemkot Yogyakarta atas bedah rumah yang membantu memperbaiki rumah.

Baca: Ganjar Tegaskan PDI Perjuangan Sebagai Penyeimbang Pemerintah

Dia mengaku selama 5 tahun ini menempati rumah itu meskipun kondisinya bocor. Saat hujan dia siap sedia memakai ember untuk menampung air dari atap.

"Senang sekali karena bisa membantu saya untuk menempati rumah yang layak huni. Kerusakan di bagian atap yang paling parah karena sering hujan setiap jadi keropos. Dengan  bedah rumah ini saya gak was-was lagi tinggal di sini," tutur Budi.

Hal senada disampaikan Wasirah warga Tahunan. Dia mengaku kondisi bangunan rumahnya rusak sejak gempa Yogya belum bisa diperbaiki "Harapannya biar bersih dan hidup di rumah yang layak huni," ujar Wasirah.

Quote