Ikuti Kami

Hendrawan Ajak Semua Pihak Berani Hadapi Resesi 

Hendrawan menilai dalam dinamika ekonomi pasar, resesi adalah soal biasa. 

Hendrawan Ajak Semua Pihak Berani Hadapi Resesi 
Politisi PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno mengajak semua pihak untuk tidak takut akan resesi ekonomi sebagai dampak pandemi COVID-19.

Hendrawan menilai dalam dinamika ekonomi pasar, resesi adalah soal biasa. 

Naik turun siklus bisnis saat resesi bahkan menjadi fokus kajian khusus. Makanya, dikenal istilah disrupsi pasar, konjungtur, bullist (banteng menerjang) dan bearish (beruang mengaum). 

Baca: Membangun Optimisme di Tengah Ancaman Resesi Ekonomi

Yang perlu dilakukan pemerintah, kata Hendrawan, konsisten mengambil kebijakan antisiklis. Ia mengibaratkan, pedal gas ditekan saat ekonomi melambat, pedal rem dimainkan saat ekonomi kepanasan. 

“Di tengah pandemi, kelincahan dan kecerdikan memainkan pedal gas dan rem secara konsisten, menentukan kualitas hasil,” tuturnya. 

Ia menilai, arah dan langkah penyelamatan ekonomi melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sudah tepat. Tinggal implementasinya, atau eksekusi kebijakan yang masih butuh akurasi data, koordinasi birokrasi lintasfungsi, dan integritas. 

“Yang utama, memelihara daya beli masyarakat. Ketersediaan pangan dan akses masyarakat miskin terhadap jaring pengaman sosial juga wajib diamankan,” tutup.

Sebelumnya Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani memperkirakan kuartal pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III2020 diprediksi kembali minus kisaran -2,9 persen hingga -1 persen.

Jika itu terjadi, secara teknis, Indonesia resmi masuk ke jurang resesi karena dalam dua kuartal berturutturut pertumbuhan ekonomi terkontraksi. 

Sebelumnya, di kuartal kedua, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga minus 5,32 persen “Negatif territory kemungkinan terjadi pada kuartal III. Mungkin masih berlangsung untuk kuartal IV, tapi kita upayakan bisa mendekati 0 atau positif,” kata Ani, sapaan akrab Sri Mulyani, di Jakarta, baru-baru ini. 

Ani juga memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2020 secara keseluruhan, masih minus 1,7 persen sampai minus 0,6 persen. 

Baca: Said Serukan Semangat Gotong Royong Hadapi Resesi

Meski demikian, Ani menekankan semua proyeksi tersebut masih tergantung pada perkembangan Covid-19 dan bagaimana pandemi tersebut pengaruhi aktivitas ekonomi. 

Ia juga menenangkan, kalau Indonesia tidak sendirian menghadapi resesi. Negaranegara maju, seperti Amerika Serikat, Inggris, hingga Negeri Jiran Malaysia dan Singapura akan bernasib sama. 

“Mereka mengalami negatif atas pertumbuhan ekonominya pada kuartal III-2020, akibat dampak Covid-19,” ujar Ani.

Quote