Banyuwangi, Gesuri.id - Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengatakan, untuk mendukung arah kebijakan pembangunan nasional maka harus membangun desa-desa yang mandiri dengan berbasis pengembangan SDM dan infrastruktur.
Hal itu ia ungkapkan saat memberikan pengarahan kepada 305 bakal calon kepala desa di Ballroom ILLira Hotel Banyuwangi, Kamis (29/8).
Baca: Gojek Dijegal, Evita Minta Malaysia Harus Bijaksana
"Maka, kepala-kepala desa kedepan menjadi penting. Karena urusan kemasyarakatan dan pelayanan ini bisa selesai di tingkat desa. Kecuali kalau urusan yang mendesak, bisa diurus di kabupaten. Maka dari itu, butuh kepala desa yang inovatif dan kreatif dan mampu memanfaatkan teknologi," kata Anas.
Anas mengatakan untuk menjadi seorang kepala desa harus memiliki niat yang tulus untuk membangun desa dan kemampuan dalam mengelola berbagai permasalahan di desa. Salah satunya kepala desa harus bisa memberikan pelayanan yang cepat dan mudah bagi warganya.
"Hal tersebut bisa dilakukan dengan mengoptimalkan program Smart Kampung. Program ini memberikan keleluasaan dan kemudahan bagi desa dalam memberikan pelayanan bagi warga karena mencakup berbagai aspek," pungkasnya.
Lebih lanjut Politisi PDI Perjuangan itu menerangkan, Smart Kampung merupakan program pengembangan desa yang digagas Banyuwangi untuk mendekatkan pelayanan publik ke level desa.
Setiap desa memiliki program terintegrasi yang memadukan antara penggunaan teknologi, kegiatan ekonomi produktif, peningkatan pendidikan-kesehatan, dan upaya pengentasan kemiskinan.
"Smart Kampung ini memberi ruang kepada kades untuk terus berinovasi. Kami telah menyediakan infrastruktur fiber optik untuk mempercepat pelayanan di desa. Silakan dimanfaatkan untuk kepentingan desa," paparnya.
Baca: Megawati Ungkap Alasan Sering Kunjungi Taman Nasional
Selain kemampuan untuk menciptakan inovasi, Anas juga mendorong kepala desa untuk bisa menentukan skala prioritas pembangunan desanya.
"Kepala desa harus punya skala prioritas. Misalnya dalam membangun infrastruktur jalan, kades harus tahu mana jalan yang harus didahulukan dibangun yang manfaatnya besar," ungkap Anas.
"Karena seorang pemimpin harus berani mengambil keputusan mana yang akan diprioritaskan. Keputusan memang tak harus selalu bisa menyenangkan banyak orang tetapi selama bisa bermanfaat besar bagi desa harus tetap diperjuangkan," tandasnya.
