Jakarta, Gesuri.id – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendaulat Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi sebagai role model dalam percepatan pembangunan daerah di Indonesia.
Hendi menuturkan, transformasi Kota Semarang yang relatif cepat beberapa tahun kebelakang ini dilakukan dengan menjalankan konsep pembangunan Bergerak Bersama.
Baca: Hendi: Kerukunan Warga Kunci Pertumbuhan Ekonomi
"Ini bukan konsep baru sebenarnya, dasarnya adalah konsep gotong royong Founding Father kita, yaitu Bung Karno. Dimana menanamkan bahwa kota ini adalah milik bersama, maka harus dibangun bersama-sama juga," terang Wali Kota Semarang tersebut.
"Kota Semarang mungkin menghadapi tantangan yang sama dengan sebagian daerah di Indonesia, yaitu anggaran pembangunan daerahnya jauh dibanding kota-kota besar lainnya. Tapi anggaran pemerintah hanya satu bagian, masih ada bagian - bagian pembangunan lain yang bisa disinergikan," tambahnya.
Hendi melanjutkan, konsep pembangunan Bergerak Bersama itu kemudian juga diperkuat dengan upaya reformasi birokrasi guna menumbuhkan kepercayaan masyarakat.
"Kami ingin menumbuhkan kepercayaan masyarakat. Caranya bagaimana? Bekerja dengan maksimal dan melaksanakan pembangunan yang benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat,” tegas Hendi.
Hasilnya lanjut politisi PDI Perjuangan ini, penerimaan pajak daerah Kota Semarang meningkat dari sebelumnya kurang dari 1 triliun di tahun 2016 menjadi 1,5 triliun di tahun 2019. Sehingga PAD Kota Semarang meningkat dari 1,5 triliun di tahun 2017 menjadi 2,1 triliun di tahun 2019.
Keberhasilan Kota Semarang itu pun diapresiasi Hadi Prabowo selaku Sekjen Kemendagri.
Menurutnya, keberhasilan Kota Semarang mengagumkan dengan peningkatan APBD dari Rp1,8 T menjadi Rp5,2 Triliun.
"Kalau dulu Semarang kaline banjir sekarang sudah tidak banjir. Kota Semarang menggeliatnya luar biasa. Ini menunjukkan bahwa perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan sampai evaluasi APBD Kota Semarang sangat bagus dan bisa menjadi referensi peserta yang lain,” puji Hadi.
Baca: Melihat Jurus Hendi Jadikan Semarang Bebas Banjir
Lebih lanjut Hadi menyebutkan jika Semarang bisa dianggap sebagai kota yang mandiri dan berhasil mengoptimalkan pendapatan asli daerah sendiri, yang bahkan PAD Kota Semarang lebih besar dari dana transfer pusat.
Untuk itu dirinya menekankan Pemerintah memiliki PR mengedukasi masyarakat. Pajak dan retribusi tujuannya bukan untuk memberatkan masyarakat.