Ikuti Kami

Komisi IV DPR Minta Keterangan Menhut Raja Juli Soal Ribuan Gelondongan Kayu di Banjir Aceh-Sumatera

Alex Indra Lukman mengonfirmasi Raja Juli hadir dalam rapat tersebut.

Komisi IV DPR Minta Keterangan Menhut Raja Juli Soal Ribuan Gelondongan Kayu di Banjir Aceh-Sumatera
Wakil Ketua Komisi IV DPR, Alex Indra Lukman.

Jakarta, Gesuri.id - Komisi VI DPR menggelar rapat dengan Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni untuk membahas banjir bandang dan longsor hebat yang melanda tiga provinsi di Sumatra, Kamis (4/12).

Wakil Ketua Komisi IV DPR, Alex Indra Lukman mengonfirmasi Raja Juli hadir dalam rapat tersebut.

"Ya [Raja Juli Hadir]," kata Alex saat dikonfirmasi.

Alex sebelumnya menyebut pihaknya akan meminta keterangan Menhut soal fenomena ribuan gelondongan kayu yang ikut hanyut dalam bencana banjir parah di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh.

Dia memahami kecurigaan publik terkait keberadaan ribuan kayu yang telah dipotong tersebut menjadi salah satu musabab banjir tersebut. Dia pun mengamini ada sesuatu di hulu dalam tragedi banjir besar di Sumatra dan Aceh.

"Tetapi dari material yang terbawa, logika kita juga mengatakan ini bukan hanya kemudian air yang melimpah, tetapi ada sesuatu di hulu ya toh, di lereng bukit yang terjadi," katanya.

Menurut dia, kasus tersebut harus menjadi evaluasi, sebab bukan tidak mungkin bencana serupa akan terjadi lagi di masa yang akan datang.

"Oleh karena itu memang butuh kebijakan tentang kehutanan kita yang baru, yang up to date, untuk supaya bencana seperti ini tidak terulang lagi," kata Alex.

Sebelumnya, sebuah video yang diunggah akun Instagram @antaranewscom, memperlihatkan tumpukan kayu itu memenuhi area muara dan bibir Pantai Parkit pada Jumat (28/11) usai banjir merendam beberapa wilayah di Sumbar.

Akibatnya, terlihat air pantai tampak berwarna kecoklatan. Selain tumpukan kayu, berbagai sampah juga terlihat menumpuk di lokasi.

"Pada Jumat (28/11), area muara dan bibir Pantai Parkit tertutup ribuan potongan kayu serta sampah hanyut lainnya. Kondisi ini mengganggu akses nelayan dan mengubah tampilan pantai secara signifikan," demikian keterangan dalam unggahan itu.

Quote