Ikuti Kami

Komisi XI DPR: Utang Jatuh Tempo Rp1.400 Triliun Harus Jadi Alarm Fiskal

Selama penerimaan negara kuat dan disiplin fiskal dijaga, masih aman.

Komisi XI DPR: Utang Jatuh Tempo Rp1.400 Triliun Harus Jadi Alarm Fiskal
Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Harris Turino - Foto: Istimewa

Jakarta, Gesuri.id – Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Harris Turino, mengingatkan pemerintah agar mewaspadai lonjakan utang jatuh tempo tahun 2026 yang mencapai Rp1.400 triliun — hampir dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

Hal itu disampaikannya dalam wawancara eksklusif bersama Jaringan Promedia, di gedung DPR, Jakarta, Selasa (14/10).

“Selama penerimaan negara kuat dan disiplin fiskal dijaga, masih aman. Tapi kalau pola utang baru dipakai untuk menutup utang lama, itu bahaya,” tegas Harris.

Ia mengingatkan agar Bank Indonesia tidak ditekan untuk “mencetak uang” demi menutup defisit fiskal. “Itu bukan solusi, justru awal krisis kepercayaan,” ujarnya.

Menurutnya, stabilitas ekonomi tidak cukup dengan stimulus uang beredar. “Kita butuh kepastian hukum, pemberantasan korupsi, dan efisiensi biaya usaha. Kalau sistemnya belum efisien, pertumbuhan 6–7 persen yang dicanangkan akan sulit tercapai,” jelasnya.

Harris juga menyoroti fenomena undisbursed loan atau kredit yang sudah disetujui tapi belum dicairkan, yang nilainya mencapai Rp2.375 triliun. “Banyak proyek sudah siap, tapi tidak jalan. Ini tanda ekonomi kita tumbuh, tapi masih rapuh,” tandasnya.

Ia menutup dengan pesan tegas: “Ekonomi boleh tumbuh cepat, tapi jangan kehilangan akarnya — kesejahteraan rakyat."

Quote