Ikuti Kami

Kompleks DPR Akan Pakai GeNose, Tak Ada 100% yang Efektif

"Selain itu ciptaan anak bangsa sendiri, yang paling utama adalah sudah lolos uji teknis dan uji klinis".

Kompleks DPR Akan Pakai GeNose, Tak Ada 100% yang Efektif
Anggota Komisi IX Fraksi PDI Perjuangan Rahmad Handoyo.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX Fraksi PDI Perjuangan Rahmad Handoyo menyambut baik penggunaan GeNose di DPR sebagai salah satu alat screening COVID-19.

Baca: Korupsi di Proyek Pemprov DKI? Opini WTP Bukan Berarti Bebas

"Saya kira kita sambut baik ya, soal GeNose dimasukkan di dalam sebagai screening di parlemen kita sambut baik. Kenapa? Selain itu ciptaan anak bangsa sendiri, yang paling utama adalah sudah lolos uji teknis dan uji klinis," kata Rahmad, Rabu (11/8).

Diketahui, Kompleks DPR akan menggunakan alat pendeteksi corona melalui embusan napas yaitu GeNose C19 mulai 16 Agustus mendatang. 

Lebih lanjut, Rahmad berpandangan saat ini penggunaan GeNose masih efektif di sejumlah tempat seperti rumah sakit hingga perusahaan. Saat ini, kata dia, hanya alat transportasi yang tak lagi menggunakan GeNose.

"Kalau soal pro dan kontra wajar. Soal efektivitas saat ini yang tidak digunakan untuk transportasi tapi untuk di RS dan perusahaan-perusahaan masih menggunakan itu. Dan lagi pula tidak ada 100 persen yang bisa deteksi, tidak ada," kata dia.

Politikus PDI Perjuangan ini mengatakan saat ini penelitian terhadap alat hingga obat corona terus dikembangkan. Sehingga, jika ada kekurangan dari GeNose dapat diperbaiki.

"Kemudian kalau ada kekurangan kan ini teknologi terus berkembang penelitian terus dikembangkan, enggak ada masalah saya kira. Jadi saya kira baguslah apa pun untuk screening kita sambut baik enggak ada soal justru kita sambut baik," ucapnya.

Lebih lanjut, ia mendorong agar semakin banyak penemuan nasional terkait alat dan obat corona. Sehingga, Indonesia tak terlalu tergantung dengan impor.

Baca: PDI Perjuangan Minta Seleksi Anggota BPK Jangan Ada Tekanan

"Kemudian kita juga mendorong kepada temuan-temuan anak bangsa di saat pandemi ini. Entah itu vaksin, entah itu alat screening, reagen yang digunakan untuk screening PCR maupun tes antigen, itu kan juga masih impor gitu," kata dia.

"Seluruh potensi kita kerahkan untuk menemukan alat-alat, menemukan obat-obatan, menemukan vaksin dan menemukan yang lain. Kita harus mandiri sebagai bangsa dan kita harus berdaulat di bidang kesehatan," tandas Rahmad. Dilansir dari kumparan com.

Quote