Ikuti Kami

Krisantus Hadiri HUT ke-4 BAPAKAT Gereja MRPD, Serukan Toleransi dan Persatuan

Bapakat adalah proses menyatukan keputusan tanpa perbedaan. Ini menjadi landasan umat Katolik untuk bersatu dan saling mendukung.

Krisantus Hadiri HUT ke-4 BAPAKAT Gereja MRPD, Serukan Toleransi dan Persatuan
Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, menghadiri peringatan HUT ke-4 Bapak-Bapak Katolik (BAPAKAT) Gereja MRPD Pontianak, Sabtu (19/7/2025).

Jakarta, Gesuri.id - Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, menghadiri peringatan HUT ke-4 Bapak-Bapak Katolik (BAPAKAT) Gereja MRPD Pontianak, Sabtu (19/7/2025).

Dalam acara ramah tamah tersebut, Krisantus menyerukan pentingnya toleransi dan persatuan umat di tengah tantangan zaman yang kian kompleks.

“Bapakat adalah proses menyatukan keputusan tanpa perbedaan. Ini menjadi landasan umat Katolik untuk bersatu dan saling mendukung,” ujar Krisantus.

Ia menegaskan, umat Katolik di Kalbar harus menjadi teladan toleransi nomor satu, seraya mengingatkan bahwa ajaran Katolik tidak pernah mengajarkan iri hati atau kebencian.

“Identitas Katolik saya adalah fondasi kecintaan saya pada nilai kasih dan persaudaraan. Karena itu, saya ingin umat Katolik jadi contoh nyata dalam menjaga harmoni,” katanya.

Krisantus juga menyoroti derasnya arus informasi digital yang kerap menyesatkan. Ia mengimbau umat Katolik untuk bijak menyikapi informasi, terutama yang beredar di media sosial.

“Jangan mudah terpancing isu tak jelas. Kalau kita terprovokasi, kita bisa lupa pada nilai-nilai kasih,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Krisantus turut menyinggung insiden pelarangan pembangunan gereja di Desa Kapur, Kubu Raya. Ia menyatakan keprihatinannya dan langsung memerintahkan Bupati Kubu Raya untuk menuntaskan persoalan tersebut.

“Tidak boleh ada larangan mendirikan rumah ibadah di Kalbar, apa pun agamanya. Konstitusi menjamin kebebasan beragama,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan agar umat, khususnya dari kalangan suku Dayak, tetap menahan diri dan tidak mudah tersulut emosi.

“Kadang kita Dayak keras kepala. Tapi umat Katolik harus jadi contoh dalam menjaga toleransi,” ujarnya.

Menutup sambutannya, Krisantus menegaskan bahwa Pancasila telah cukup menjadi dasar kehidupan beragama, tanpa harus bergantung pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri yang sering memunculkan multitafsir.

“Pancasila mengatur Ketuhanan Yang Maha Esa, bukan Ketuhanan yang Katolik atau lainnya. Kita ini satu bangsa, dari ribuan suku dan pulau. Tugas kita menjaga persatuan,” tandasnya.

Kehadiran Wagub Kalbar di HUT ke-4 BAPAKAT menegaskan komitmennya terhadap kerukunan antarumat beragama. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk bersinergi membangun Kalbar yang damai, inklusif, dan berpijak pada nilai-nilai Pancasila.

Quote