Ikuti Kami

Lasarus Bersama Jokowi & PUPR Komitmen Bangun dari Pinggiran

Lasarus memaparkan setelah sebelumnya membangun Pos Lintas Batas Negara di Aruk Sambas, Entikong dan Badau. Kini ruas jalan Nanga Era.

Lasarus Bersama Jokowi & PUPR Komitmen Bangun dari Pinggiran
Lasarus saat bersama menteri PUPR, Basuki Hadjimuljono melakukan kunjungan kerja ke Kapuas Hulu, Jumat (26/11). 

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Komisi V DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Lasarus mengatakan salah satu ciri khas dari pembangunan di era Presiden Jokowi adalah membangun dari pinggiran. 

Baca: Anies dan Wakilnya Marak Lakukan KKN Secara Aktif

"Rencana pemerintah ini disampaikan langsung oleh Menteri PUPR, Pak Basuki Hadimuljono di hadapan masyarakat adat Rumah Betang Lunsa Hilir. Tentu kita sebagai masyarakat di daerah merasakan keberpihakan nyata dari pemerintah pusat terhadap keadilan dalam pembangunan yang tak hanya terpusat di Jawa." ujar Lasarus saat bersama menteri PUPR, Basuki Hadjimuljono melakukan kunjungan kerja ke Kapuas Hulu, Jumat (26/11). 

Setiba di bandara Pangsuma Putussibau Bupati Kapuas Hulu, Lasarus bersama rombongan dari Kementerian PUPR dijemput oleh Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan kemudian melanjutkan perjalanan ke Rumah Betang Uraang Unsa Hilir untuk berdialog dengan tokoh adat setempat. 

Lasarus memaparkan setelah sebelumnya membangun Pos Lintas Batas Negara di Aruk Sambas, Entikong dan Badau. Kini pembangunan ruas jalan Nanga Era Kapuas Hulu (Kalbar)-Batas Kalimantan Timur (Kaltim) dengan lebar 7 meter ditargetkan selesai pengaspalan pada tahun 2024. 

Bayangkan, lanjutnya, menurut Pak Thomas Kepala Desa Urang Lunsa Kecamatan Putussibau Selatan, sebelum adanya jalan tersebut dari Desa Urang Lunsa menuju ibu kota Kabupaten Puttusibau hanya dapat dijangkau dengan melintasi sungai dan memakan biaya hingga 500 ribu rupiah, tapi kini cukup dengan 20 rb rupiah untuk mengisi BBM kendaraan sudah dapat menjangkau ibu kota kabupaten. 

"Tak berhenti di infrastrutur jalan, pembangunan untuk kawasan perbatasan atau daerah pinggiran juga berupa pembangunan air bersih dan juga Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Dan saya akan terus mengawal program pemerintah untuk membangun dari pinggiran." ungkap Ketua DPD PDI Perjuangan Kalbar tersebut. 

Hal senada diungkapan oleh Menteri PUPR Basuki Hadjimuljono. Ia menegaskan, Kalimantan akan dibangun untuk pusat ekonomi baru terutama di pintu lintas negara. 

"Ada 10 kawasan perbatasan di Kalimantan yang kita bangun. 5 diantaranya ada di Kalimantan Barat yang pengerjaannya sudah selesai seperti di Aruk, Entikong dan Badau, sisanya masih dalam pembangunan" ungkap menteri PUPR yang akrab disapa Pak Bas.

Ia juga menambahkan sepanjang 1.415 km jalan pararel perbatasan yang sudah tembus dikerjakan sepanjang 1.356 km sisanya sedang akan ditembus dengan memperhatikan kondisi alam. 

"Dari 1.356 km yang sudah tembus itu baru 450 -an sudah diaspal, sisanya sudah ada yang dipengerasan dan tanah, jadi pasti akan kita selesaikan sampai 2024 nanti, semua bisa beraspal dari Aruk sampai Kaltim," ungkap Basuki. 

Menurut Menteri Basuki, selain kawasan perbatasan, kementerian PUPR ditugasi untuk membangun sarana air minum, rumah tidak layak huni dan lain sebagainya, ketua komisi V DPR RI memiliki otoritas untuk mengarahkan program dari kementerian. 

"Seperti bantuan rumah tidak layak huni itu bagian dari otoritas Ketua Komisi V Bapak Lasarus untuk mengarahkan program dari kementerian PUPR ke Kabupaten Kapuas Hulu," katanya. 

Baca: Risma Tegur Keras Agen E-Warung yang Perdaya Lansia Miskin

Selain program pembangunan air bersih, kawasan kumuh, bantuan rumah tidak layak huni Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan yang juga kader PDI Perjuangan telah mengusulkan waterfront didepan rumah dinasnya agar dibangun dengan anggaran tahun anggaran 2022. 

"Dengan hasil tinjauan tadi, Pak Basuki telah menyampaikan akan dikerjakan pada tahun 2022, semoga apa yang telah kita usulkan bisa terealisasi," tutup Fransiskus Diaan.

 

Kontributor: Yogen.

Quote