Ikuti Kami

Lockdown DKI Jakarta? Darmadi: Bukan Solusi, Picu Krisis!

"Efek domino lainnya yaitu akan banyak para pekerja yang kena PHK".

Lockdown DKI Jakarta? Darmadi: Bukan Solusi, Picu Krisis!
Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta III meliputi Jakarta Utara, Barat, Kabupaten Kepulauan Seribu, Darmadi Durianto.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta III meliputi Jakarta Utara, Barat, Kabupaten Kepulauan Seribu, Darmadi Durianto menilai rencana Pemprov DKI Jakarta yang akan menerapkan skema lockdown akhir pekan nanti perlu dikaji secara mendalam.

Pasalnya, kata dia, jika skema lockdown diterapkan akan ada dampak yang cukup serius.

Baca: Gembong: Denda Progresif Tak Perlu, Tegakkan Perda Covid!

"Utamanya dampak perputaran ekonomi yang akan terganggu. Efek domino lainnya yaitu akan banyak para pekerja yang kena PHK karena perusahaan tempatnya bekerja gak mampu membiayai operasional nantinya," kata Darmadi dalam keterangannya, Jumat (5/2).

Sebenarnya, lanjut politisi PDI Perjuangan ini, skema Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dicanangkan Pemerintah pusat sudah sangat relevan.

"PPKMnya dijalankan dengan benar atau tidak oleh Pemprov DKI Jakarta, ini pertanyaannya. Justru aneh kalau tiba-tiba ada wacana lockdown. PPKMnya sebaiknya dimaksimalkan jangan sibuk berwacana donk," sindir dia.

Darmadi mengungkapkan, saat ini lockdown bukan sebuah solusi dalam menekan laju Covid-19.

"Daya beli masyarakat kita kan masih drop, kalau ditambah kebijakan lockdown yang ada bisa memicu krisis. Mestinya ini dipikirkan secara komprehensif," tandasnya.

Darmadi menyarankan agar Pemprov DKI Jakarta melakukan evaluasi terhadap jajarannya di lapangan.

"Evaluasi berkala secara ketat harus dilakukan untuk mengukur sejauhmana efektivitas kebijakan PPKM. Jangan-jangan para pembantu gubernur Anies tidak maksimal dalam menjalankan tugasnya," tandasnya.

Sekali lagi, kata dia, Pemprov DKI Jakarta mesti memahami gejala atau pola kebiasaan masyarakat yang terjadi di lapangan seperti apa sebelum mengambil sebuah kebijakan.

Baca: Kapan Pandemi Covid-19 Akan Berakhir?

"Harus tahu akar permasalahan. Akar permasalahan adalah masyarakat yang kurang disiplin, jadi mau lockdown sekalipun kalau tidak dibarengi kedisiplinan akan percuma. Apakah dengan week end lock down akan mengurangi secara drastis? Weekend lockdown bukan solusi," tandasnya.

Yang paling dikhawatirkan, kata dia, jika wacana lockdown benar-benar diterapkan di Jakarta, maka akan berdampak ke pertumbuhan ekonomi secara nasional.

"Masalahnya, berdasarkan data, pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan-IV itu diangka -2.51%. Sedangkan kontribusi ekonomi pulau Jawa sangat signifikan yaitu di angka 58,75%. Dengan demikian, begitu weekend lockdown maka pertumbuhan akan terpengaruh besar karena sumbangsih Jawa 58 75%. Dari sumbangsih 58.75% tersebut pengaruh paling besar adalah Jakarta. Mestinya ini jadi catatan," tegasnya.

Quote