Ikuti Kami

Majalah Forbes Juluki Indonesia ‘Macan Baru Asia Tenggara’

Julukan tersebut tertuang dalam artikel yang berjudul "Indonesia: The New Tiger Of Southeast Asia" edisi 14 Mei 2019.

Majalah Forbes Juluki Indonesia ‘Macan Baru Asia Tenggara’
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kedua kanan), Mensesneg Pratikno (kiri) dan Bupati Belu Willy Lay (kedua kiri) menghadiri peresmian Bendungan Rotiklot di Belu, Atambua, NTT, Senin (20/5/2019). Bendungan Rotiklot merupakan salah satu dari 49 bendungan baru yang dibangun pada periode 2015-2019. Di NTT Kementerian PUPR telah menyelesaikan dua bendungan yakni Bendungan Raknamo dan Rotiklot serta lima bendungan lainnya yang aka

Jakarta, Gesuri.id - Majalah ekonomi dan bisnis yang cukup ternama ‘Forbes’ menyematkan gelar Indonesia sebagai macan Asia Tenggara baru.

Julukan tersebut dituliskan Kontributor Forbes Elad Natanson dalam artikel yang berjudul "Indonesia: The New Tiger Of Southeast Asia" edisi 14 Mei 2019.

Baca: Ini Curhatan Basuki Selama Jadi 'Panglima Infrastruktur'

Dalam artikel tersebut menyebutkan Indonesia telah mendorong perkembangan ekonomi digital di Asia Tenggara.

Saat ini Hong Kong, Singapura, Korea Selatan, dan Taiwan dikenal sebagai ekonomi macan Asia karena industrialisasi, perdagangan, dan pengembangan keuangan yang cepat menyebabkan tingginya tingkat pertumbuhan berkelanjutan.

Dua negara pertama adalah pusat keuangan terkemuka dunia dan dua negara kedua dikenal karena industri manufaktur.

Natanson memaparkan alasan Indonesia bisa menjadi macan Asia Tenggara. Pertama, usia rata-rata Indonesia adalah 29, dan 60 persen dari populasi adalah 40 atau di bawah.

Kedua, Indonesia adalah salah satu negara pertama yang paling mobile di dunia, yang mana dari 150 juta pengguna internet di Indonesia, 95 persen atau 142 juta orang adalah mobile.

Ketiga, 60 persen dari semua orang dewasa Indonesia sekarang memiliki smartphone.

"Ketiga faktor ini membuat Indonesia mewakili populasi besar penduduk asli digital muda yang paham mobile," tulis Natanson dalam laman Forbes.com

Selain itu orang Indonesia menghabiskan 206 menit sehari di media sosial dibandingkan dengan rata-rata global dari 124 negara.

Platform teratas seperti Youtube, Whatsapp, dan Facebook semuanya digunakan oleh lebih dari 80 orang Indonesia online.

Dan 76 persen dari semua pengguna internet di Indonesia melakukan pembelian dari ponsel mereka, tingkat tertinggi e-commerce seluler dari negara mana pun di dunia.

Baca: Rendy: Pembangunan Infrastruktur Gerakkan Roda Perekonomian

Beberapa tahun terakhir telah terjadi peningkatan yang pesat dalam ekonomi internet Indonesia. Selain e-commerce, permainan online, iklan, musik dan video berlangganan, serta layanan perjalanan online atau pengiriman makanan, semuanya menikmati adopsi yang penuh semangat dari konsumen muda Indonesia.

"Negara kepulauan digital Indonesia sedang menembaki semua silinder. Didukung oleh basis pengguna internet terbesar di kawasan ini (150 juta pengguna pada 2018), Indonesia memiliki terbesar (US$ 27 miliar/Rp 288 triliun pada 2018) dan pertumbuhan tercepat (49 persen CAGR 2015- 2018) ekonomi internet di wilayah ini. Dengan ruang kepala yang besar di semua sektor, Indonesia siap untuk tumbuh hingga US$ 100 miliar (Rp 1.439 triliun) pada tahun 2025, terhitung US$ 4(Rp 57 ribu) dari setiap US$ 10 (Rp 144 ribu) yang dihabiskan di wilayah tersebut," tulis laporan mendalam oleh Google dan Temasek yang dirilis tahun ini. (Kurs US$ 1=Rp14.390, per 25 Mei 2019).

Quote