Ikuti Kami

Mas Ipin Respon Kios Kosong-Pasar Pon Sepi Pengunjung

Mas Ipin mengakui sempat mendengar isu jual beli kios Pasar Pon Trenggalek dengan harga lebih dibanding harga sewa dari pemerintah.

Mas Ipin Respon Kios Kosong-Pasar Pon Sepi Pengunjung
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin.

Trenggalek, Gesuri.id – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin merespon kios kosong hingga Pasar Pon sepi pengunjung. “Kami akan melakukan kajian dahulu untuk strategi agar Pasar Pon itu bisa menarik minat masyarakat Trenggalek pada umumnya,” tutur Mas Ipin, sapaan akrabnya.

Baca : Bupati Trenggalek Tolak Rencana Ekploitasi Tambang Emas

Pemerintah kabupaten (Pemkab) Trenggalek, kata dia, akan mengadakan car free day di sekitar Pasar Pon ketika pandemi Covid-19 sudah mereda. Ia berharap, car free daya mampu menarik banyak pengunjung.

“Seperti nanti bisa dimanfaatkan untuk kuliner di jam-jam tertentu. Biar ada daya tarik sendiri untuk masyarakat,” ucapnya.

 

Terkait 130 kios yang hingga saat ini kosong, kata dia, Pemkab akan melakukan evaluasi. “Ada kesepakatan bahwa ketika tiga bulan berturut-turut kios tidak ditempati dengan alasan yang tidak bisa tanggung jawab, maka kepemilikan kios bisa dicabut,” ujar Mas Ipin.

 

Namun, kata dia, kesepakatan tersebut tidak dapat serta merta bisa diterapkan kepada pemilik kios. Sebab, pemilik kios memiliki beban psikologis setelah kebakaran dan terdampak Covid-19. “Kami harus memahami dari segi modal pedagang, yang kedua beban psikologis, karena kebakaran 2018 silam, dan selama dua tahun ini diterjang badai pandemi,” ucapnya.

Mas Ipin mengingatkan agar pedagang tidak memperjualbelikan atau menyewakan kios kepada pihak ketiga. Sebab, Pasar Pon merupakan aset miliki pemerintah, sehingga siswa sewa menyewa hanya dilakukan antara pemerintah dengan pedagang pengguna jasa.

Baca : Cegah Longsor, Bupati Trenggalek Tanam Pohon Bambu

Ia mengakui sempat mendengar isu jual beli kios Pasar Pon Trenggalek dengan harga lebih tinggi daripada harga sewa yang ditetapkan pemerintah. “Tidak boleh tanpa sepengatahuan pemerintah kemudian menjual kepada pihak ketiga dengan harga yang aneh-aneh. Kadang ini saya bingung, suruh sewanya murah, tapi ada yang jual harganya, isunya ratusan-ratusan itu ya, jangan aneh-aneh lah,” ujar Mas Ipin. (kabartrenggalek.com)

Quote