Ikuti Kami

Megawati Miris Kunyit Banyak Jadi Komoditi Ekspor

Hal ini memicu banyak produsen jamu dalam negeri yang kekurangan pasokan kunyit.

Megawati Miris Kunyit Banyak Jadi Komoditi Ekspor
Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri miris melihat kunyit asal Indonesia banyak jadi komoditi ekspor.

Hal ini memicu banyak produsen jamu dalam negeri yang kekurangan pasokan kunyit.

Baca: Megawati: Riset Dilakukan Demi Kemajuan Bangsa & Negara

Hal ini diungkapkan Megawati dalam Pembukaan Forum Komunikasi Riset dan Inovasi 2021, Jumat (19/11). 

"Saya ini miris. Jamu-jamuan itu ditolak. Tidak ada masuk laboratorium, padahal zaman dulu rakyat kita itu minum jamu semua. Saya bertemu ibu-ibu yang bergerak di industri jamu tradisional. Ibu Mega tolong, Ibu kan di BRIN, soal kunyit itu kurang sekali di Indonesia," katanya.

Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini mengaku mendapat pengaduan dari ibu-ibu yang bergerak dalam industri jamu tradisional, kalau Kunyit ini sangat sulit ini ternyata yang diekspor.

Baca: Rapidin Salurkan Sembako & Solar Cell ke Masyarakat Sunggal

"Soal kunyit itu kurang sekali di Indonesia. Kenapa? Ini saya dialog ya dengan ibu-ibu itu ternyata kunyit itu diekspor. Kok diekspor laku? ya untuk obat-obatan juga," katanya.

Mega mengatakan, dirinya tidak anti-asing, namun untuk memajukan industri tradisional jamu. Harus mementingkan kebutuhan dalam negeri.

Quote