Ikuti Kami

Megawati: Pancasila Jaga Indonesia Saat Pandemi COVID-19

Masyarakat menggelorakan semangat gotong royong ketika ada yang terdampak pandemi COVID-19.

Megawati: Pancasila Jaga Indonesia Saat Pandemi COVID-19
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi.

Jakarta, Gesuri.id - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengatakan salah satu yang menjaga Indonesia saat COVID-19 adalah Pancasila. 

Salah satu implementasi nyata Pancasila ialah, masyarakat menggelorakan semangat gotong royong ketika ada yang terdampak pandemi COVID-19.

"Apa yang membuat kita bisa seperti tadi Bapak katakan itu menurut saya karena kita punya Pancasila. Pancasila kalau di lapangan itu gotong royong," ungkap Megawati dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi bersama pimpinan Parpol koalisi di Istana Negara Jakarta pada 25 Agustus, seperti yang dikutip dari video yang diunggah di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (28/8).

Baca: Basarah Tegaskan Pentingnya Peran Pers Saat Pandemi

Bahkan Megawati apa yang dilakukan Presiden Jokowi dalam menangani pandemi COVID-19 sudah berada di jalur yang benar dan harus didukung.

"Itu sangat benar, bapak. Kita sudah benar. Makanya saya bilang dukung bapak, jalur kita sudah betul," ucap Megawati.

Salah satu hal yang dipuji Megawati dari pemerintahan Presiden Jokowi adalah terbitnya surat vaksin bagi mereka yang sudah divaksin.

Baca: Hasto: Presiden Bertemu Ketum Parpol, Perkuat Gotong Royong

"Untung sudah ada surat vaksinasi itu juga sebuah bagian yang saya bilang sangat efektif. Di sisi ekonomi, kalau menurut saya, ini segera rakyat mengetahui bahwa vaksinasi ini bisa sangat berperan tapi tetap dengan prokes. Kan begitu yang musti diomongkan maka namanya kehidupan ekonomi meskipun belum berjalan dengan penuh dapat dilakukan," kata Megawati.

Dalam paparannya, Presiden Jokowi mengakui perkembangan Covid-19 sulit diduga. 

"Berkaitan dengan Covid-19, perkembangan kasus harian Covid-19 ini memang betul-betul sulit diduga, tapi Alhamdulilah pada hari ini 24 Agustus kemarin (jumlah positif) 19 belas ribu dari 56 ribu. Inilah kira saya kira proses belajar juga yang kita lakukan," kata Presiden.

Quote