Nabire, Gesuri.id – Gubernur Papua Tengah, yang juga Politisi PDI Perjuangan, Meki Nawipa, menegaskan komitmennya membangun generasi muda Papua yang unggul melalui penyediaan fasilitas pendidikan dan asrama di setiap kabupaten. Hal itu ditandai dengan peresmian MEPA Boarding School di Nabire, Selasa (30/9/2025).
Menurut Meki, pembangunan sekolah dan asrama tersebut merupakan langkah strategis pemerintah untuk menghadirkan pendidikan yang disiplin, berkualitas, dan berkarakter. Ia menegaskan bahwa pengelolaan sekolah akan dilakukan secara ketat, baik terhadap siswa maupun orang tua.
“Kita buat regulasi yang tegas. Anak-anak yang tidak serius belajar atau melanggar aturan akan kita keluarkan. Masih banyak anak lain yang ingin mendapatkan kesempatan yang sama,” tegas Meki Nawipa.
Aturan ketat juga berlaku bagi para orang tua. Meki menyebut ketidakhadiran dalam pertemuan sekolah akan berujung sanksi berjenjang hingga pencabutan hak belajar anak. “Karena pendidikan ini tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Meki turut membagikan kisah pribadinya untuk memotivasi para siswa. Ia mengaku pernah duduk di bangku paling belakang dan menempati peringkat ke-34 dari 35 siswa di masa SMA. Namun, berkat kerja keras dan disiplin, ia mampu meniti karier hingga menjadi pilot, bupati, dan kini gubernur.
“Dulu saya peringkat ke-34, artinya kedua dari belakang. Tapi hari ini, Puji Tuhan, saya bisa jadi pilot, bupati, dan gubernur. Artinya, tidak ada yang mustahil kalau kita mau berjuang,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Meki menyoroti kebijakan beasiswa yang menurutnya perlu diperketat agar menghasilkan lulusan yang benar-benar berkualitas. Ia menilai Papua tidak membutuhkan banyak lulusan, melainkan sedikit tapi berkualitas dan berintegritas tinggi.
“Satu atau dua orang, tapi dia qualified, bisa kerja, dan dihargai orang lain. Itu yang kita butuhkan untuk mengubah negeri ini,” jelas mantan Bupati Paniai tersebut.
Melalui program pembangunan sekolah dan asrama gratis ini, Meki berharap anak-anak dari daerah konflik maupun wilayah terpencil mendapatkan kesempatan pendidikan yang setara. Ia menegaskan, pendidikan adalah kunci kemajuan Papua Tengah dan menjadi warisan terbaik bagi generasi mendatang.
“Dengan disiplin, ketulusan, dan kerja keras, anak-anak Papua bisa membuktikan diri mampu bersaing dan memimpin di mana pun mereka berada,” pungkasnya.