Ikuti Kami

Mufti Anam Ingatkan Pemerintah Terus Kawal Kopdes Merah Putih Agar Tak Gagal

Ia menekankan pentingnya pengawasan ketat agar program ini tidak bernasib seperti proyek koperasi sebelumnya yang berhenti pada papan nama.

Mufti Anam Ingatkan Pemerintah Terus Kawal Kopdes Merah Putih Agar Tak Gagal
Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam, mengingatkan pemerintah agar serius mengawal implementasi program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang baru saja diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto. 

Ia menekankan pentingnya pengawasan ketat agar program ini tidak bernasib seperti proyek koperasi sebelumnya yang hanya berhenti pada papan nama.

"Kami di Komisi VI DPR RI menyambut baik peluncuran Koperasi Merah Putih ini. Ini adalah langkah besar menuju kemandirian desa, sesuai dengan semangat Asta Cita Presiden Prabowo untuk memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi kerakyatan. Tapi semua ini tidak cukup hanya dengan seremoni peluncuran. Harus dikawal betul," kata Mufti Anam, Selasa (22/7/2025).

Ia menegaskan bahwa tata kelola koperasi menjadi aspek krusial dalam kesuksesan program ini, apalagi karena sebagian besar pembiayaan berasal dari dana pinjaman Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang berpotensi menjadi beban baru jika tidak dikelola dengan baik.

"Kalau sampai Koperasi Merah Putih ini gagal, dampaknya bisa lebih dalam, bukan hanya bagi desa, tapi juga kepercayaan publik terhadap program-program strategis negara," ujarnya.

Politisi PDI Perjuangan itu juga mendorong agar pemerintah membangun sistem pengawasan yang terstruktur melalui mekanisme check and balance, termasuk laporan berkala ke publik dan pemastian kesiapan koperasi secara kelembagaan.

"Jangan sampai dana pinjaman dari Himbara justru jadi beban baru, apalagi kalau disalurkan tanpa perencanaan yang matang atau tanpa kapasitas koperasi yang memadai," jelasnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto meresmikan pendirian lebih dari 80.081 kelembagaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih secara nasional di Klaten, Jawa Tengah, pada Senin (21/7/2025). 

Ia menyebut pendirian koperasi ini sebagai momentum bersejarah dan langkah strategis untuk memperkuat fondasi ekonomi masyarakat desa.

"Koperasi adalah alatnya orang lemah, alatnya bangsa yang lemah, tapi konsepnya sederhana, sama dengan konsep lidi, satu lidi lemah, tidak kuat, tidak ada artinya. Tapi kalau puluhan lidi, ratusan lidi dijadikan satu, ini adalah alat yang bisa membantu kita," pungkasnya.

Quote